Insiden penembakan helikopter tentara di Libanon Selatan yang mengakibatkan tewasnya seorang perwira, telah menimbulkan ketegangan baru.
Karenanya, Hizbullah di Lebanon, Jumat malam, menyerahkan salah satu pria bersenjata yang menembak helikopter militer kepada polisi militer Lebanon.
Dalam satu pernyataan yang dikeluarkan Jumat, Hizbullah menyatakan peristiwa itu “sepenuhnya telah berada di bawah kendali pengadilan Lebanon, yang dipandang sebagai rujukan kehakiman dan normal untuk memberi keputusan terakhir“.
Kelompok tersebut juga menegaskan akan bekerja sama dengan Angkatan Darat Lebanon dan pengadilan khusus guna menjamin bahwa kebenaran ditegakkan.
Pada Kamis, Angkatan Darat Lebanon mengumumkan bahwa satu helikopter militer “ditembak oleh beberapa pria bersenjata selama pelatihan terbang di wilayah udara Et-Tufah. Dalam peristiwa itu Letnan I Samer Hana telah tewas“..
Harian Lebanon, As-Safir, Jumat, melaporkan bahwa beberapa pria bersenjata anggota Hizbullah mengira helikopter tersebut adalah pesawat Israel yang menurunkan tentara di bagian selatan negeri itu dan melepaskan tembakan.
Hizbullah belakangan menggambarkan penembakan tersebut sebagai “peristiwa yang sangat tak menguntungkan dan menyakitkan .Hizbullah dalam pernyataannya, mengendus konspirasi terselubung untuk menjebaknya demi memuluskan rencana sekelompok penentangnya untuk meminta pelucutan senjata Hizbullah di Libanon Selatan.
