Skip to main content

Dirjen Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Muhammad ElBaradei, memprotes propaganda negatif AS dan Inggris terhadap program nuklir Iran.

Sumber-sumber berita, mengutip pernyataan ElBaradei dari Wina kemarin (Selasa 26/2) menulis, ElBaradei menyayangkan upaya sejumlah negara untuk mempengaruhi validitas laporannya dan menyebut upaya tersebut akan mempengaruhi kredibilitas IAEA.

AS dan sekutunya Senin lalu (25/2) saat sidang presentasi IAEA, merilis laporan palsu guna mempengaruhi laporan ElBaradei dan menyebut laporan tersebut merugikan mereka. Olli Heinonen yang berbicara di sidang itu, juga mendapat tekanan dari AS dan Inggris. Sumber-sumber berita menyatakan, negara-negara non-blok anggota Dewan Keamanan PBB harus merilis statemen yang menyatakan protes mereka terhadap sikap AS dan sekutunya dan penyalahgunaan Heinonen terhadap laporan ElBaradei.

Sementara itu, Wakil tetap Iran di IAEA, Ali Ashghar Soltaniyeh, mengecam keras sikap AS dan sekutunya serta sejumlah unsur di IAEA. Soltaniyeh saat hadir di sidang presentasi Dewan Guberbur IAEA Senin lalu di Wina, memperingatkan atas tuduhan AS dan sekutunya. Ditegaskannya, jika IAEA mengubah sikapnya terkait laporan ElBaradei dan menutup penyelidikan terhadap klaim atas program nuklir Iran, maka hal ini akan membuka iklim baru yang berbahaya. Soltaniyeh menambahkan, langkah ini akan mengkhawatirkan semua negara anggota IAEA dan mempunyai ketentuan hukum.

Kantor Berita Perancis, AFP, mengutip sumber-sumber diplomatik mengkonfirmasikan berlanjutnya sejumlah upaya anti Iran dalam sidang Jumat lalu. Hal ini menunjukkan bahwa upaya Barat guna mencegah pengembalian kasus nuklir Iran dari DK-PBB ke IAEA terus berlanjut. Rencananya ElBaradei akan merilis laporan finalnya terkait program nuklir Iran pada 3 Maret mendatang. Adapun menurut Koran New York Times, Uni Eropa berencana memberikan prakarsa baru terhadap Iran. (irib, Wednesday, 27 February 2008)