IMAGOLOGI

IMAGOLOGI
Photo by Unsplash.com

IMAGOLOGI

Industri pangan mempercepat evolusi fisik dan teknologi editing menciptakan revolusi estetik… Inilah belantara imagologi.

Keindahan bukan fenomena langka. Ia tak lagi dicari dan dinanti. Ia muncul setiap saat tanpa jeda. Ia tak lagi identik dengan status sosial yang eksklusif dan kelas menengah yang mapan.

Dari kos-kaosan di lororong-lorong sempit cililitan, Blok atau rumah-rumah petak semi gubuk di belakang puluhan mall di seantero Jakarta, pagi-pagi saat penjual gorengan sibuk melemparkan tepung adonan ke kuali minyak curah, gadis-gadis cantik berseragam mentereng membelah kerumunan ibu-ibu yang sedang menawar cabe di gerobak pa sayur, menyebarkan aroma parfum dengan rasa Versace, Channel atau Cabbana. Sebuah potret kontras tentang keindahan visual dan lingkungan kumuh.

Lebih kolosal lagi di instagram, FB dan jagad supervisial lainnya, nyaris tak ditemukan “salah letak”. Revolusi estetika sedang berlangsung! Visualisasi menginvasi ranah norma dan logika. Pandai, kompeten tak begitu penting dibanding cakep, gemulai, ceriwis, dan lincah bahas tubuh. Dusta jadi nyata. Pura-pura dianggap etika.

Inikah kemajuan?

Read more