IMAN ADALAH CITRA DAN CINTA

IMAN ADALAH CITRA DAN CINTA
Photo by Unsplash.com

Manusia adalah benda yang berintegrasi dengan jiwa berkembang, berkehendak dan berakal.

Tiga substansi pembentuk manusia:

1. Akal (ontologis, bukan akal epistemologis) adalah substansi abstrak murni, yang lazim disebut ruh.

Ia adalah blueprint. Ia adalah serpihan cahaya yang dekat dengan sumber cahaya. Ia tak diciptakan dari tiada, tapi ditiupkan.

2. Jiwa adalah entitas abstrak yang beraktivitas dengan benda. Jiwa manusia adalah substansi dengan fakultas penalaran setelah menyempurna dari jiwa perasaan (hewan) dan penginderaan (tumbuhan).

Degradasi terjadi bila fakultas penginderaan menjadi dominan atau perasaan menjadi dominan. Bila sibuk memenuhi kehendaknya untuk nyaman, aman dan bebas, dia turun kelas menjadi hewan. Bila hanya sibuk memperhatikan, merawat dan merisaukan pertumbuhannya, dia terjun ke sayur.

3. Raga adalah benda aktual yang bergerak secara substansial dan aksidental atas perintah jiwa. .

Ia sama dengan benda mati lainnya seperti batu yang tak punya gerak pada dirinya tanpa jiwa sebagai penggeraknya.

Untuk meyakini keberadaan, ketuhanan, nubuhwah dan imamah perlu pengetahuan. Untuk mengikuti dan Tuhan, Nabi dan Imam perlu cinta. Pengetahuan bersemayam dalam akal. Cinta bersarang dalam hati. Pengetahuan adalah koneksi akal dengan realitas universal. Cinta adalah koneksi rasa dengan realitas personal. Iman memerlukan cintra dengan rasio dan memerlukan cinta dengan rasa.

Itulah sebabnya mengapa sebagian orang-orang yang sekeyakinan menyebut nama manusia-manusia yang diimani sebagai jelmaan Tuhan, memuji dan memperingati kelahiran serta kesyahidan mereka, sedangkan lainnya hanya meyakini namun tak melakukannya.

Keyakinan dengan rasio kepada konsep imamah tanpa rasa (cinta) kepada sosok imam bukanlah iman. Pengetahuan tanpa cinta berpotensi melemah dan menguap akibat problema dan pesona keapaan. Pengetahuan dan cinta adalah iman. Itulah yang memproduksi pengorbanan, ketulusan dan kebaikan-kebaikan tanpa tujuan investasi.

Read more