IMRAN KHAN, SEKUTU BARU IRAN

IMRAN KHAN, SEKUTU BARU IRAN
Photo by Unsplash.com

IMRAN KHAN

Tak ada yang menolak posisi penting Pakistan di Dunia Islam dan kawasan penuh ketegangan di sekitarnya. Negeri yang sedang terpuruk akibat meluasnya korupsi dan ekstremisme ini baru saja menarik perhatian dunia karena memilih seorang figur publik dari luar arena politik sebagai Perdana Menteri.

Pakistan di bawah kepemipinan Nawaz Syarif seolah menjadi salah satu propinsi Arab Saudi. Beruntung, kalangan militer yang sangat dominan mampu menunjukkan sikap menolak saat Saudi membujuk negara yang memiliki senjata nuklir ini untuk bergabung dalam persekongkolan militer atas Yaman yang diberi nama Koalisi Islam.

Popularitas Imran, kemarahan rakyat terhadap Nawaz yang mendukung agresi Saudi atas Yaman dan korupsinya serta dukungan militer adalah tiga faktor utama kemenangan pria pengagum Imam Khomeini ini.

Kemenangan gemilang legenda kriket, Imran Khan, dalam pemilu Pakistan mengubah peta politik regional dan menjadi berkah baru bagi Iran sekaligus pukulan telat bagi sekutunya, Saudi.

Kemenangan tak terduga Imran Khan adalah kerugian politik bagi Saudi dan majikannya AS. Dua penerima uang suapmya di Malaysia dan Pakistan terjungkal dari kursi kekuasaan bahkan kini menanti vonis pengadilan atas kasus suap yang menjeratnya.

Jokowi yang ndeso dalam penampilan dengan kebijakan luar negeri yang relatif netral terkait konflik Iran-Saudi, Mahathir Mohammad yang secara mengejutkan kembali berkuasa dan memutus matarantai pengaruh Saudi dan Imran Khan yang mengajak rakyatnya untuk meninggalkan gaya hidup mewah dan mengecam agresi Saudi terhadap Yaman adalah fenomena politik yang menerbitkan optimisme kebangkitan Dunia Islam dari cengkraman Saudi dan hegemoni AS yang sedang dipimpin oleh pribadi cabul dan arogan.

Read more