INGIN FASIH, MALAH SALAH UCAP HURUF

INGIN FASIH, MALAH SALAH UCAP HURUF
Photo by Unsplash.com

Bahasa Arab, Ibrani, China, India dan beberapa bahasa lain berbeda dengan rumpun bahasa Latin dalam jumlah huruf, vokasi dan pengucapan (pronunciation). Sebaliknya, terdapat sejumlah huruf dalam bahasa Indonesia yang tidak ada dalam bahasa Arab sepeti p, v dan g.

Bahasa Parsi mutakhir yang menggunakan aksara Arab menghimpun huruf-huruf Latin seperti p, g, v, dan semacam juga huruf-huruf khas Arab seperti q, gh, 'a (ع) dalam kata serapan Arab meski diujar dengan vokal a. Sangat mungkin bahasa Pegon Jawa Islam punya sejumlah huruf non Arab yang ditulis dengan aksara Arab, sebagaimana bahasa Parsi mutakhir.

Sebagian huruf Arab memang tak punya padanan dalam bahasa Indonesia seperti dz (ذ), dh (ض), sy (ش), zh (ظ), 'a (ع), gh (غ) dan sebagainya. Sebagian huruf khas itu bisa diucapkan dengan mudah oleh selain pengguna tetap bahasa Arab seperti gh dan sy, namun sebagian lainnya tak mudah diucapkan, terutama huruf 'a (ع).

Banyak orang di sekitar kita karena hendak mengucap setiap huruf dan vokal Bahasa Arab sesuai makhraj (pronunciation), namun tak mengerti bahasa Arab dan tak mengenali perhurufan dalam bahasa Arab, malah melakukan pengucapan secara ekstrem hingga melenceng dari arti yang ditetapkan di baliknya, terutama saat melakukan shalat dan membaca Al-Quran. Maksud hati ingin "fasih", mengujar makhraj. malah bikin bacaan sendiri.

Akibat itu, kasus salah kaprah pengucapan kerap terjadi. Antara lain sebagai berikut :

  1. Mengucap setiap vokal A (huruf alif) dengan 'A (huruf ain atau ع) karena mengira semua A (ا ) dibaca 'A (ع). Padahal sebagian besar vokal dalam bahasa Arab adalah A sebagaimana A dalam vokal bahasa Indonesia sedangkan huruf Ain (ع) hanyalah sebagian kecil.
  2. Mengujar huruf S (huruf sin atau س) dengan "Syin (ش) karena mengira Bahasa Arab hanya punya syin (sy/ش). Padahal dalam bahasa terdapat s (س ) dan sy (ش).
  3. Mengujar huruf S (huruf sin atau س) dengan "Sh" (huruf shad atau ص) karena mengira setiap sin mesti shad. Padahal dalam bahasa terdapat s (س ), sy dan dan sh (ص)..
  4. Mengujar huruf z (ز) sebagaj dzal (ذ) karena mengira sebagian besar huruf zai dalam bahasa Arab dilafalkan sebagai dzal. Padahal dalam bahasa Arab terdapat Z juga Dz (ذ).

Selama bisa menyesuaikan pengucapan sesuai bentuk huruf (makhraj) dalam shalat, terutama teks Alfatihah dan surah tertentu, mukallaf dianjurkan berlatih dan berusaha melakukannya.

Read more