Insiden penyerbuan ke YAPI putra mencuat ke permukaan. Hampir semua media mengangkatnya dan sebagian selama beberapa hari menjadikannya sebagai headline. Tidak sedikit pula yang melengkapinya dengan analisis dan komentar-komentar yang nyaris seluruhnya bernada simpati. Kita mesti berterimakasih kpd teman-teman jurnalis terutama di milis jurnalisme, Farid Gaban dan Alfian Hamzah, yang saya tahu persis bergerilya all out utk mengajak komunitas pers memblow-upnya demi memberikan tekanan kepada aparat keamanan mulai hilir hingga hingga hulu agar menangani secara serius dan adil tragedi yang melukasi kemanusiaan dan mencederai kebhinekaan Ibu Pertiwi ini.
Penghargaan juga patut dihaturkan kepada para simpatisan di jejaring sosial maya di FB dan twitter yg dengan caranya masing-masing memberilkan support. Teman-teman lawyer juga mesti diacungi jempol karena telah memperlihatkan semangat spartan utk memperjuangkan hak sipil sesama warga negara yg telah menjadi korban kebiadaan atas nama agama dan kelompok itu. Ormas2 Islam terutana NU dan Muhammadiyah serta lembaga MUI, meski terkesan lamban, cukup memberikan respon yang positif. Meski bukan lagi pengurus YAPi, saya merasa perlu untuk menyampaikan terimakasih. Semoga YAPI dan kelompok-kelompok minoritas agama, mazhab dan etnik di Indonesia merasakan dan menikmati haknya sebagai warga negara. Mungkin sebagian friend tidak tahu bahwa penulis note ini mempunyai hubungan emosional dan historis dengan YAPI, bahkan mungkin berhak mengaku sebagai salah satu produk asli YAPI. Ia adalah buah perjuangan fenomenal ayahanda -secara emosional dan ideologis saya- Ust. Husin Alhabsyi. Beliau laksana ensiklopedia duka dan ketabahan dalam menegakkan Tauhid Allah dan Tauhid Umat sejak Bondowoso hingga Bangil lalu Kenep. Saudara-saudaraku, tidak lama lagi YAPI akan menyelenggaran event tahunan yang rutin pd bulan Rabiul Awal, yaitu Peringatan Maulid Nabi Termulia SAW. Inilah momentum untuk menunjukkan solidaritas dan dukungan atas eksistensi lembaga yang didirikan diatas semboyan Persatuan mazhab-mazhab Islam.
Karenanya, bila tidak berhalangan, mari kita marakkan acara tersebut sembari menunjukkan besarnya pengaruh YAPI bagi alumnusnya. Bagi saya, semua pengikut AB dan pendukung persatuan Islam adalah alumni YAPI. Mereka terhubung ke figur bijak yang istirahat bestari di pusaranya di samping masjd Al-Tsaqalain. Kita semua punya hak berbangga, “ini YAPI, bung!” Salam persatuan dalam dan luar mazhab!