Pelaku penembakan di Universitas Northern Illinois (NIU), Dekalb, Amerika Serikat, akhirnya terungkap, Sabtu (16/2). Dia adalah alumnus NIU berusia 27 tahun bernama Stephen Kazmierczak. Presiden NIU John Peters mengungkapkan, Kazmierczak memiliki reputasi bagus saat menjadi mahasiswa. Dia lulus tahun 2006.
Insiden penembakan ini menewaskan lima mahasiswa. Sementara 10 mahasiswa yang berada di kampus itu selamat. Sebelumnya dilaporkan korban tewas berjumlah enam orang. Berdasarkan hasil penyelidikan, dua dari empat senjata yang digunakan, dibeli Kazmierczak secara legal enam hari sebelum insiden ini terjadi. Penyelidik juga menemukan 48 selongsong peluru dan enam lubang bekas tembakan di tempat kejadian.
Menurut keterangan beberapa saksi mata, Kazmierczak,yang dilengkapi lebih dari 2 pucuk senjata, diantaranya Remington dan Glock 9 mm, dengan tenang keluar dari belakang tirai di depan auditorium, beberapa menit sebelum berakhirnya klas geologi di Universitas Northern Illinois.Teriak penuh kekalutan memenuhi ruang di saat Kazmierczak memberondong auditorium yang berisikan puluhan siswa itu dengan peluru persenjataan yang dibawanya.
“Ia langsung menembak ke hadapan orang yang ditemuinya,” kata John Giovanni, salah saksi mata yang menggambarkan aksi penembakan Kazmierczak. “Ia tidak mengucapkan sepatah kata pun. Nampaknya ia tidak mempunyai sasaran tembak yang tertuju pada orang tertentu. Kurasa ia mencoba mengarahkan tembakannya ke sebanyak mungkin orang yang ditargetkan,” kata Kazmierczak.
Beberapa mahasiswa yang menjerit histeris mencoba mencari perlindungan, diantaranya dengan tiarap, berlindung di balik kursi, dan mencari jalan untuk keluar dari ruangan. Walaupun aksi penembakan berlangsung kurang dari 2 menit, Kazmierczak dilaporkan sempat mengisi ulang peluru senjatanya. Polisi menemukan 48 casing peluru dari lokasi penembakan.
“Setelah ia menembak untuk pertama kalinya, semua orang tiarap. Banyak yang teriak histeris dan hampir semuanya berhamburan keluar dari ruangan, kata saksi mata lainnya, Zach Seward, kepada jaringan TV CNN. “Saya berlari meninggalkan ruangan dan mendengar beberapa kali desingan tembakan peluru. Saya berlari secepat mungkin menuju asrama saya. Benar-benar kacau,” ucap Zach.
Peristiwa ini berlangsung 10 bulan setelah 32 orang di Universitas Virginia Tech, seorang diantaranya mahasiswa asal Indonesia Partahi Mamora Halomoan Lumbantoruan menjadi korban aksi penembakan membabi buta dari seorang mahasiswa yang mengalami gangguan kejiwaan. (AFP/AP/ dan beberapa sumber)