Skip to main content

INTOLERANSI

By December 18, 2016No Comments

Selama beberapa tahun media-media mainstream sekular dan media-media intoleran bekerjasama menurunkan berita dan opini tentang “kekejaman” rezim Assad.

Selama beberapa waktu, berkat tablig-tablig abal-abal, banyak awam yang termakan propaganda kelompok cingkrang tentang pembantaian rezim Bashar.

Di sisi lain, masyarakat modern terus dijejali oleh media-media sekular dengan berita-berita dan tulisan-tulisan yang melukiskan kekejaman rezim Assad.

Setelah kemunculan ISIS mestinya masyarakat kita mulai sadar bahwa Bashar adalah pemimpin sekular yang justru brjuang mmpertahankan kemajemukan di Suriah.

Mestinya mereka sadar bahw yang selama ini dilukiskan sebagai pelaku pembantaian adalah korbannya, Saat Syiah dijelekkan, ISIS pamer kesadisan.

Mestinya media-media sekular sadar bahwa pnghancuran Suriah/Irak tidak terkait dengan keyakinan tapi trkait dengan Asaad yang menolak hegemoni AS.

Mestinya media-media berhaluan pluralis sadar bahwa mendukung penumbangan Assad berarti menyetujui genosida minoritas disana.

Tapi, ahh sudahlah..