Dalam wawancara dengan NBC dalam acara “Meets the Press” , Barack Obama, presiden terpilih Amerika Serikat, mengatakan, bahwa AS sangat mungkin melakukan perundingan langsung dengan Iran mengenai program nuklirnya.
Pada bagian lain, presiden bermoyang dari Kenya itu berjanji akan memberikan insentif ekonomi bila Iran bersedia menghentikan pengayaan uraniumnya. Namun ia juga berjanji akan memperluas sanksi ekonomi bila Iran menolaknya.
Menanggapi pernyataan itu, Juru Bicara Departemen Luar Negeri Iran, Hasan Qashqavi menyambut inisiatif Obama untuk melakukan perundunguan langsung dengan Iran.
Namun ia juga mengingatkannya untuk tidak kembali menggunakan gaya politik Bush yang terbukti gertakannya tidak membuahkan hasil dan tidak menyurutkan semangat Iran. Menurutnya, program nuklir Iran sangat transparan dan sesuai dengan standar internasional dan legal.
Sebagaimana dilaporkan oleh Telivisi Al-Alam, Qashqavi menegaskan kembali sikap Iran yang tidak akan pernah menghentikan program nuklir untuk tujuan damai.
“Bila Barack Obam mulai memberikan ancaman, maka ia tidak berbeda dengan pendahulunya yang terbukti gagal,” tandasnya.
