Sebuah pesawat jet yang didonasikan kepada pemerintah Irak oleh Iran pada Sabtu, 21 Juli, mendarat di Bandara Internasional Baghdad, empat bulan setelah Tehran menjanjikannya, sebagaimana disampaikan jurubicara pemerintah Irak, Ali al-Dabbagh.
Al-Dabbagh menyatakan bahwa keterlambatan itu terkait dengan beberapa alasan teknis yang tidak disebutkan.
“Pemerintah Irak sangat berterima kasih kepada pemerintah Republik Islam Iran atas hadiah ini, yang kami harapkan akan berkontribusi bagi pembangunan hubungan dan kepentingan bersama antara kedua bangsa,” ungkap al-Dabbagh kepada The Associated Press.
Seorang pejabat pemerintah Irak mengatakan bahwa pesawat tersebut, yang disebutkan bertipe Airbus 300, akan digunakan untuk kepentingan Perdana Menteri Nouri al-Maliki dan para pejabat tinggi Irak lainnya.
Hadiah ini menandai kehangatan hubungan pemerintah Baghdad dan Tehran sejak kejatuhan Saddam Hussain pada 2003, presiden Irak yang memicu perang delapan tahun melawan Iran pada 1980-an.
Hadiah ini juga menunjukkan bahwa Tehran, tidak seperti Amerika Serikat, sangat berkepentingan dengan stabilitas pemerintahan yang terpilih dalam pemilu demokratis pertama dalam sejarah Irak.[irm]
Sumber: international herald tribune (dicopy dari www.icc-jakarta.com)