Masih muda (tapi sudah beristri lho), cerdas dan kalem. Tapi di balik kekalemannya ada mawa revolusioner dan semangat anti Imperialisme yang sungguh dahsyat.
Sejak menjadi staf ahli seorang anggota DPR yang menangani urusan internasional, keahliannya dalam menganalisis peristiwa-peristiwa politik di Timur Tengah, menurut saya mengungguli banyak pengamat dan analis di Tanah Air. Sayangnya, dia selalu memberikan analisis yang keluar dari mainstream yang pro Barat atau inferior atau anti kekuatan alternatif yang direpresentasi oleh Iran, Hamas dan Hezbollah. Karena itu, artikelnya jarang menghiasi halaman koran. Akibatnya, namanya juga tidak banyak dikenal.
Tapi, bagi saya, Irman yang memang tidak mencari pupularitas (dan karena itu ia menggunakan nikcname Jemala Gemala), sangat istimewa. Saya sangat menghormatinya karena dia menulis dan menganalisis demi pembelaan terhadap mustad’afin dan keberpihakan terhadap objektivitas. Kunjungilah blognya (http:/blogberitaalternatif.blogspot.com)! Anda akan menemukan danau sejuk di tengah gurun sahara media Barat yang sarat dengan pemutrabalikan, distorsi dan islamphobia.
Irman Abdurrahman adalah analisis proletar!
