JANGAN SEBUT BUTUH ITU CINTA
Jangan tafsirkan rasa suka dan sayang kepada sesama (yang substansinya adalah kebutuhan mutual) sebagai cinta (sejati), karena ia hanya bersifat vertikal, sakral dan transenden, untuk Allah semata. Jangan memadu Tuhan dalam cinta.
Cinta kepada orangtua, anak, istri, suami dan sesama adalah cinta mulia, namun karena bersifat horisontal dan nisbi, maka itu bukanlah cinta sejati.
Tuhan tak membutuhkan apapun dari selainNya karena Ia sempurna secara abadi dan azali. Cinta selainNya kepadaNya adalah kebutuhan untuk menyempurna.
Cinta vertikal pun bertingkat. Cinta vertikal pada hakikatnya adalah cinta utama dan tunggal.
Cinta kepada manusia-manusia suci secara berurutan adalah anak-anak tangga menuju cinta Nabi SAW.
Cinta kepada Nabi SAW adalah gerbang tunggal untuk cinta Allah. Karena itu, cinta hanya untuk dan hakNya.
Itulah Tauhid Cinta. Itulah obat manjur menghindari virus kebergantungan dengan vaksin anti derita kecewa, stress, minder, trauma dan dendam. Inilah cinta dengan kesadaran. Cinta tanpa buta.