Skip to main content

Menyebarkan sesuatu yang baik harus mengikuti aturan dan adab yang baik pula. Bila tidak, pahala belum tentu didapat, berdosa hampir pasti.

Jangan hanya mengutip, mengcopy dan menyebarkan ucapan suci Imam Ahlulbait tanpa mencantumkan namanya dengan alasan taqiyah karena alasan-alasan sebagai berikut:

  1. Mengutip ucapan suci itu setelah menghapus nama pengucapnya bisa dianggap berdusta;
  2. Mengambil sebuah ucapan lalu membuang nama pengucapnya tanpa izinnya bisa dianggap mencuri;
  3. Menyebarkannya setelah menghapus nama Imam sama dengan menjauhkan masyarakat dari Ahlulbait;
  4. Menyebarkannya setelah menghapus nama imam seolah memberikan kesempatan kepada para pembenci menisbatkannya kepada tokoh-tokoh junjungan mereka.
  5. Menyebarkannya setelah menghapus nama imam seakan mempersilakan publik memperlakukan ucapan suci itu sebagai ucapan bijak biasa.