Jejak Langkah LSM Pelindung Yahudi di Indonesia
Kiprah Simon Wiesenthal Center (SWC) di Indonesia ternyata tidak hanya sebatas rencana pemberian penghargaan pada Gus Dur. LSM pembela Yahudi ini sudah mensponsori sejumlah kegiatan di Indonesia.
Indonesia sepertinya menempati posisi yang khusus bagi Simon Wiesenthal Center. Tiap kegiatan yang disponsori atau diwadahinya selalu terekam di catatan situs resmi mereka.
Dari situs resmi mereka yang dirunut detikcom di http://www.wiesenthal.com, bisa diusut, sekurangnya ada 3 kegiatan yang melibatkan orang Indonesia.
Pertama, penampilan perdana tokoh Yahudi-Amerika dalam suatu acara talkshow di salah satu televisi Tanah Air. Rabbi Abraham Cooper yang sekaligus kolega SWC berperan sebagai pembicara bersama Rektor UIN Komaruddin Hidayat, budayawan Muji Sutrisno, dan Soegeng Sarjadi. Tema acara tersebut adalah Toleransi Antar Umat Beragama: Wujud Rahmatan lil Alamin.
Kesempatan lainnya adalah mensponsori konferensi antar agama yang digelar di Bali pertengahan 2007. SWC bersama Wahid Institute dan LibForAll Foundation menggelar acara yang bermuara pada sikap mengutuk keras segala bentuk aksi terorisme.
Ke Bali, Israel mengirim beberapa 'dutanya'. Mereka berkisah bagaimana lolos dari kekejaman holocaust dan bom bunuh diri di Yerusalem.
Paling baru adalah kunjungan 5 orang yang berasal dari ormas-ormas Islam di Indonesia, seperti Muhammadiyah dan NU, ke Israel. SWC bertindak sebagai tuan rumah, sementara kedatangan mereka disponsori oleh LibForAll Foundation.
Tidak disebutkan secara detail siapa-siapa saja yang mewakili ormas-ormas Islam di Indonesia tersebut. Namun dalam situs resmi SWC yang mengutip Jerusalem Post, wakil Muhammadiyah adalah Syafiq Mugni, sedangkan Abdul A'la mewakili NU.
Kedatangan mereka disambut positif oleh SWC. Bahkan kedatangan 5 orang tersebut digambarkan sebagai perwakilan 70 juta orang Indonesia.
"Sebuah misi penting pemimpin muslim dari Indonesia yang datang ke Israel sebagai tamu Simon Wiesenthal Center. Kelompok ini, mewakili lebih dari 70 juta orang konstituen yang dikoordinasi LibForAll Foundation," klaim SWC dalam situsnya.
Selama di Israel, delegasi melakukan sejumlah ritual Islam maupun Yahudi. Mereka ikut perayaan makan malam Hannuka yang diikuti menari di hesder yeshiva, Kiryat Shmona, ke Bethelehem, berdoa di Masjidil Aqsa di Yerusalem, dan diakhiri perjumpaan dengan Presiden Israel Shimon Peres. (detikcom)