Skip to main content

Soal “Hari Sial”

By February 3, 20092 Comments

Primbon memang semestinya tidak diperlakukan sebagai surat keputusan yang absolut dan permanen. Namun, karena manusia dilengkapi dengan ikhtiar, maka sebaiknya memilih hari-hari yang bertepatan dengan peristiwa baik pada masa lalu seraya berharap kepada Allah memberikan petunjuk dan taufikNya.

Pada dasarnya, semua hari baik. Tetapi hari (pada tanggal) tertentu menjadi atau dianggap buruk karena pada hari itu terjadi peristiwa yang sangat buruk.

Karena ingin menjadi orang yang baik dan mendapatkan berkah kebaikan, maka kita mesti memilih hari yang baik untuk segala urusan, terutama bila hendak memulai sesuatu yang besar dan tidak bersifat rutin.

Dalam al-Qur’an sering kali Allah memulai firmannya dengan sumpah waktu, seperti “demi masa”, “demi waktu dhuha” demi waktu fajar”, demi malam”, “demi siang” dan sebagainya.

Hal itu menjadi bukti kuat bahwa waktu dengan macam-macamnya menempati posisi yang sangat penting. Ia juga sekaligus isyarat anjuran kepada manusia agar tidak menganggap waktu sebagai sesuatu yang tidak bermakna.