Memasuki hari keenam agresi Israel atas Gaza, jumlah korban yang gugur melampaui 400 orang dan jumlah luka melebihi 2000.
Sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Jerman, DPA, Menteri kesehatan Pemerintahan Palestina di Gaza, Bassam Naim menyatakan, Rabu malam (31/12) pesawat tempur Rezim Zionis Israel membombardir kota Rafah dan kamp Jabalia yang terletak di selatan dan utara Jalur Gaza.
Selain menggugurkan tiga warga, serangan itu juga melukai puluhan orang lainnya termasuk sejumlah wanita dan anak-anak. Dilaporkan pula bahwa syahidnya seorang warga Palestina yang sebelumnya cidera parah dalam serangan rezim Zionis Israel Senin lalu.
Berita lain menyebutkan, jet-jet tempur Israel dini hari tadi (Kamis, 01/01) kembali menggempur sejumlah perumahan warga sipil dan kantor pemerintahan di kota Gaza. Mereaksi serangan itu, pejuang Palestina juga melepaskan puluhan roket ke kawasan pemukiman Yahudi di tanah pendudukan.
Sementara itu sejumlah perahu tempur Zionis Israel menembaki kawasan utara Jalur Gaza. Para pejuang Palestina pun melancarkan perlawanan terhadap serangan Israel di timur kota Khan Yunis di Jalur Gaza selatan. Dalam serangan tersebut seorang pejuang Palestina cidera parah. Demikian dilaporkan oleh irib.
Dari sisi lain, pertemuan darurat para menlu Liga Arab di Kairo, sebagaiman diduga, berakhir tanpa keputusan tegas. Keputusan akhir pertemuan tersebut memberikan dukungan kepada Mesir untuk melakukan intensivikasi upaya mediasi demi apa yang disebutnya “upaya dentensi”. Tentu saja, hasil pertemuan para menlu Arab itu sangat mengecewakan terutama bagi warga Gaza.
Sikap kecewa itu diungkapkan oleh salah satu pimpinan Hamas. Sebagaimana dilansir AFP, Anggota Fraksi Hamas di Parlemen Palestina, Mushir al-Misri hari ini (Kamis, 01/01) mengatakan, pejuang Palestina akan berjuang hingga tetes darah terakhir dan akan mengalahkan Israel jika militer rezim itu melancarkan serangan darat ke Gaza. Al-Misri menilai Rezim Zionis Israel mustahil dapat menghancurkan Hamas. Ditegaskannya, sejarah membuktikan bahwa serangan Tel Aviv hanya akan menambah kekuatan dan kesolidan Hamas. (Sumber irib/alalam)