JURNALIS SPONTAN DALAM TOLERANSI

JURNALIS SPONTAN DALAM TOLERANSI
Photo by Unsplash.com

PENTINGNYA MENJADI JURNALIS SPONTAN DEMI MENDUKUNG TOLERANSI

Sekecil apapun info tentang intoleransi dan persekusi terhadap sebuah kelompok di manapun di Tanah Air, meski datanya minim, sebaiknya tidak serta merta diabaikan dan dianggap hoax.

Pemberitaan tentang itu diharapkan bisa menjadi penyadar tentang pentingnya berlaku adil oleh aparat yang sebagian besarnya terpengaruh oleh media2 yang memang dihadirkan sebagai penyebar kebencian sektarian.

[ads1]

Kesimpang siuran berita tentang aksi persekusi terhadap komunitas Syiah atau diduga beraliran Syiah atau mirip Syiah di Halmahera adalah contoh dan bukti betapa kebhinnekaan yang terbentuk dan kerukunan yang terjalin lama bisa dikoyak dalam sekejap oleh media yang menjadi sumber penghasilan para penyebar kebencian yang melayani para pencari kekuasaan politik sesaat.

Tugas moral setiap manusia toleran, terlepas apakah merasa bagian dari kelompok yang menjadi objek persekusi atau tidak, adalah memberitakan fakta kezaliman sistematis ini agar Pemerintah di Pusat dan daerah tempat kejadian, segera berlaku adil dan tidak tunduk kepada tekanan siapapun yang berusaha meliburkan hukum dengan kedok agama.

Tragedi Sampang dan beberapa peristiwa kekerasan lainnya terhadap warga negara yang beraliran Syiah, Ahmadiyah dan lainnya harus dijadikan sebagai referensi dan alarm bahwa kapan saja dan dimana saja kekerasan sektarian bisa terjadi hanya dengan sebuah pemberitaan manipulstif atau ceramah provokatif.

[ads1]

Dengan koordinasi internal dan konsolidasi sistemik, kelompok minoritas (yang menjadi target langganan para ekstremis), peristiwa kekerasan dan persekusi juga pemberitan provokatif media-media intoleran) dapat mrngantisipasinya.

Namun bila itu dianggap sulit direalisasikan, maka setiap manusia berakal sehat, terutama yang berada di sekitar kota tempat kejadian, perlu menjadi "agen toleransi" da menjadi jurnalis dadakan yang bisa memberikan info dan data otentik.

Read more