Skip to main content

KASIHAN ITU POSITIF

By March 27, 2017No Comments

KASIHAN ITU POSITIF

Membantu orang lain yang mampu mengatasi masalahnya tanpa dibantu tetaplah baik meski efeknya bagi yang dibantu kadang tidak baik.
Kemampuan dan ketakmampuan setiap orang bersyarat ruang dan waktu serta sejumlah faktor. Kasihan yang proporsional dan bantuan yang tepat guna harus didasarkan pada ini.
Gigih memaksa orang lain menerima bantuan bisa melejitkan sangka buruk.
Dikasihani tak niscaya dianggap lemah. Merasa lemah tak selalu negatif. Bahkan kelemahan adalah ciri makhluk. Rasa lemah yang disusul dengan usaha mengatasinya adalah positif. Yang pasti negatif adalah berpura-pura lemah supaya dibantu (karena malas, takut, pesimis, negative thinking dan sebagainya).
Menganggapnya lemah karena dianaiaya atau kemampuannya terbatas tak berarti merendahkannya.
Kasihan adalah alasan manusiawi dan logis untuk membantu orang lain. Kasihan timbul karena menyadari ketakmampuan orang lain mengatasi masalah seraya menyadari kemampuan diri menyelesaikannya dengan restu dan izin orang yang akan dibantunya.
Berinisiasi membantu orang lain yang dianggapnya lemah atau kesulitan tanpa dasar data valid bisa dianggap intervensi.
Menolak bantuan tulus orang lain yang mampu seraya menyadari ketakmampuan diri (hanya karena menolak dikasihani) adalah kesombongan.
Tuhan mengatasi masalah hambaNya melalui hambanNya yang lain. Bantuan orang tulus adalah bantuan Allah.
Memaksa membantu orang lain yang tidak merasa memerlukan bantuan adalah menambah masalahnya.
Menolak tawaran bantuan tulus orang lain karena sedang menunggu bantuan langsung Tuhan berarti memperlakukan Tuhan sebagai pelayannya.
Meminta bantuan orang lain tanpa data jelas tentang ketulusan dan kemampuannya bisa dianggap menggadaikan diri.
Kasihan adalah sifat positif Tuhan yang harus ditiru oleh hamba-hambaNya.
Kasihan muncul berupa simpati dan empati. Simpati adalah kasihan yang timbul karena derita orang lain yang tak diketahuinya. Empati adalah kasihan yang muncul karena derita orang lain yang dirasakannya.