Sebuah kelompok ateis Italia yang berkampanye untuk hidup tenang, Rabu (4/8/2010), menyerukan pembatasan ketat bunyi lonceng gereja di kota Pisa, Tuscana, setelah ada keluhan tentang kebisingan dari penduduk setempat.
“Kotamadya ini sedang mempersiapkan aturan baru tentang polusi suara dan kami telah mengirim proposal kami, yang meminta bunyi lonceng pada hari libur hanya dari pukul 09.00-13.00 dan 16.00-20.00,” kata Persatuan Rasionalis Ateis dan Agnostik (URAA).
URAA, yang juga berkampanye untuk pelarangan salib di sekolah-sekolah negeri Italia, telah mengirimkan proposal kepada dewan lokal dana akan dibahas pada bulan September, kata Giovanni Mainetto, pejabat URAA di Pisa.
“Kami telah menerima keluhan tentang kebisingan yang berlebihan yang dihasilkan pengeras suara yang dipasang di pusat sejarah Pisa dalam prosesi keagamaan yang terjadi setelah pukul 10.00 malam,” kata UAAR dalam sebuah surat. Asosiasi ini berpendapat, seperti demonstrasi serikat pekerja yang diharapkan terjadi pada siang hari, hal yang sama seharusnya juga berlaku untuk prosesi keagamaan.
Di website-nya, UAAR menawarkan nasihat tentang bagaimana memerangi bunyi lonceng gereja dan mengacu pada kasus-kasus masa lalu di mana imam telah didenda karena “secara serius mengorbankan” kedamaian dan istirahat penduduk yang tinggal dekat menara lonceng. (kompas)