KAUM SYIAH DAN PALESTINA

KAUM SYIAH DAN PALESTINA

Tanpa memperhatikan ocehan-ocehan sampah para "muslionis", kaum Muslim Syiah secara faktual terlihat lebih berani melawan entitas rasis yang mencengkeram Aqsa karena beberapa alasan teologis dan konseptual berikut:

1. Kepatuhan kepada Pemimpin Agama

Kaum Syiah cenderung memiliki struktur otoritas keagamaan yang lebih kuat, yaitu wali faqih sebagai pemegang otoritas tertinggi yang dipatuhi  oleh mayoritas Syiah di seluruh dunia dan  para marja sebagai pemegang otoritas intelektual yang dirujuk oleh para muqallid. Jika wali menyerukan perlawanan terhadap Israel, para pengikutnya merasa memiliki kewajiban moral dan spiritual melaksanakannya.

2. Doktrin Keadilan

Salah satu pilar atau rukun Iman dalam teologi Syiah adalah Keadilan. Konsep ini sangat ditekankan dalam ajaran Syiah, bahwa setiap individu memiliki kewajiban untuk menegakkan keadilan dan melawan ketidakadilan.

Kaum Syiah yang dikuatkan oleh doktrin keadilan merasa memiliki tanggung jawab moral dan agama untuk melawan penindasan yang dialami oleh rakyat Palestina.

3. Tragedi Karbala dan Semangat Kesyahidan:

Peristiwa Karbala, di mana cucu Nabi Muhammad, Al-Husain, dan keluarganya melawan kekuasaan zalim yang tidak adil, dikenal sebagai salah satu peristiwa penting dalam sejarah Syiah.

Tragedi itu menumbuhkan cinta kepada kesyahidan dalam masyarakat Syiah dari masa ke masa. Semangat ini memperkuat keberanian dan kesiapan kaum Syiah dalam menghadapi Israel.

4. Filosofi Eskatologi Mahdiisme

Dalam teologi Syiah, terdapat keyakinan akan kebangkitan yang dipimpin oleh Imam Mahdi, yang diyakini akan membawa keadilan global

Keyakinan akan kehadiran Imam Mahdi memberikan motivasi ekstra bagi penganutnya untuk berjuang melawan penindasan dan kezaliman, termasuk Israel sebagai yazidisme kontemporer.

Selain alasan-alasan ideologis tersebut, terdapat beberapa alasan sosiologis dan aktual, antara lain :

1. Pengalaman Sejarah

Beberapa kelompok Syiah dapat merasa terpinggirkan atau dianiaya oleh negara-negara yang bersekutu dengan Israel, seperti Amerika Serikat atau Arab Saudi. Pengalaman sejarah ketidakadilan dan penindasan ini dapat membangkitkan semangat perlawanan dan keberanian dalam menentang Israel.

2.  Pengalaman Konflik Regional

Di beberapa negara dengan mayoritas penduduk Syiah, seperti Iran dan Lebanon, ada kelompok-kelompok bersenjata yang berpartisipasi dalam perlawanan terhadap Israel. Pengalaman ini dapat memperkuat rasa keberanian dan kesiapan untuk melawan Israel di kalangan penganut Syiah.

3. Dukungan pemerintah Iran.

Dukungan ini menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesiapan dan keberanian kaum Syiah dalam menghadapi Israel dan membantu Hamas di Gaza.

Read more