"KEBENARAN VERSI PANGGUNG"

"KEBENARAN VERSI PANGGUNG"
Photo by Unsplash.com

Benar adalah sifat bagi pikiran yang sesuai dengan pikiran-pikiran runut sebelumnya dan terjuntai hingga pikiran purba (swabukti).

Penceramah yang disuka bukanlah yang memberikan pikiran benar tapi yang menyampaikan pikiran yang dianggap benar oleh publik.

Benar bukanlah sifat bagi pikiran yang dianggap benar karena banyak orang yang menganggap pikiran yang berbeda itu tidak benar.

Kebanyakan orang mengutamakan pikiran yang disuka, bukan pikiran benar yang umumnya tidak disuka karena perlu diolah.

[ads1]

Umumnya pikiran yang disuka bukanlah pikiran valid tapi pikiran yang menguntungkan secara material langsung dan tidak.

Orang-orang yang tejejali oleh pikiran-pikiran invalid merasa terhibur karena jumlah orang sepikiran mengalahkan rezim argumen.

Menghadiri pengajian dengan pengulangan tema yang dijejalkan dan diyakini benar secara temurun adalah bagian dari relaksasi.

Baca juga:

[embed]https://muhsinlabib.com/ejakulasi-panggung/\[/embed\]

Menyimak, mencari dan mengulang pikiran-pikiran terjejalkan juga berhimpun dengan sepikiran adalah proteksi diri dari dugaan salah.

Para distributor doktrin menentramkan dan memproteksi publik terdoktrin dari pikiran-pikiran valid dengan mengubah gaya retorika.

Para distributor doktrin berusaha melenyapkan kegelisahan publik terhadap info lain dan pikiran valid dengan ujar kebencian.

Anggukan kepala saat mendengar ceramah dengan tema daur ulang bertabur ajakan intoleransi, adalah tanda ekstase mulai berproses.

Tak berusaha tampil beda dan tak memaksa diri untuk sama adalah tanda kepatuhan kepada pikiran valid.

Read more