Kecemburuan Sosial Berujung Anarkisme terhadap Pesantren

Kecemburuan Sosial Berujung Anarkisme terhadap Pesantren
Photo by Unsplash.com

KH Nasrudin tak habis pikir atas tindakan anarkis yang dilakukan warga terhadap Ponpes Ilmugiri asuhannya. Sebab semua persoalan, termasuk pernikahan sirinya, sudah diselesaikan dengan baik-baik.

"Sebenarnya pada Senin malam itu masalah sudah selesai di rumah Kepala Dukuh Pak Nardi. Musyawarahnya juga berjalan baik dan clear semuanya," kata Nasruddin kepada detikcom melalui telepon, Selasa (17/6/2008).

Namun, saat malam bertambah larut, belasan pemuda melakukan perusakan bangunan Ponpes Ilmugiri. Tidak hanya itu, sebagian bangunan ponpes dibakar.

Nasrudin membantah semua tudingan miring terhadap dirinya. Menurut Nasrudin, dirinya tidak pernah menjual kemiskinan warga demi mendapatkan dana bantuan. Dia juga tidak pernah menggelapkan dana bantuan dari berbagai pihak.

"Tuduhan itu tidak benar, semua kami lakukan untuk warga. Silakan tanya kepada warga yang lain. Kalau memang tidak suka dengan saya, lebih baik saya saja yang minggir bukan dengan merusak bangunan yang ada di situ (ponpes). Sebab itu untuk warga juga," ujar Nasrudin.

Demikian pula dengan tudingan dirinya telah melakukan perbuatan amoral dengan seorang wanita. Nasrudin menegaskan, wanita itu istri keduanya. Pernikahan keduanya ini dilakukan atas restu orangtua dan keluarga wanita itu pada 5 bulan yang lalu.

"Soal menikah siri itu kan soal keyakinan agama. Itu sudah kami lakukan secara benar. Lagipula baik keluarga saya dan mertua saya sudah tidak ada masalah. Kedua istri saya sempat menangis mendengar peristiwa itu," katanya.

Meski demikian, Nasrudin tidak ingin menanggapi persoalan ini secara emosional. Dia memilih menenangkan diri terlebih dahulu untuk sementara waktu. Namun kegiatan-kegiatan Ponpes Ilmugiri seperti TPA, pemberdayaan masyarakat desa berjalan seperti biasa.

"Secara pribadi saya mengurangi kegiatan dulu, biar masyarakat tenang dan bisa menilai sendiri secara arif. Semua saya anggap sudah selesai, tak perlu ada urusan yang lain. Kita anggap ini sebagai musibah dan cobaan yang harus saya jalani bersama keluarga," pungkas Nasrudin. (detikcom)

Read more