KEDAULATAN INDIVIDUAL

KEDAULATAN INDIVIDUAL
Photo by Unsplash.com

رضا الناس غاية لاتدرك

Direstui semua orang adalah utopia. (Imam Ali AS).

Ucapan bijak ini tak hanya menyadarkan setiap orang untuk berpikir logis dan bersikap realistis, namun menyadarkan kita untuk menjadikan penerimaan semua orang sebagai syarat hidup bahagia dan parameter kesuksesan.

Lebih dari itu, kita dianjurkan untuk menerima orang lain dengan segala keunikannya bahkan yang tak menyenangkan dan mungkin menyakitkan. Menerima orang lain tak berarti menyetujui atau membenarkan pandangan dan sikap semua orang yang tentu berbeda-beda, tapi menerimanya sebagai realitas keragaman yang merupakan keniscayaan makhluk karena keragaman adalah salah satu yang tidak dimiliki Tuhan.

Itu artinya, seseorang yang telah memastikan pandangan dan sikapnya sesuai standar logika, etika, agama dan hukum sosial yang disepakati tak perlu risau dan cemas setiap kali menghadapi penolakan atau kebencian atau apapun yang terjadi dalam hidupnya.

Bila diperhatikan dengan kesadaran teologis, Imam Ali mengajak kita semua untuk mempertahankan kedaulatan individual dengan menjadikan Tuhan sebagai alasan dan tujuan semua gerak pikiran dan gerak tindakan kita.

Read more