KEHILANGAN
Jangan merasa kehilangan bila sesuatu yang anda harapkan tidak didapat. Kehilangan hanya terjadi bila sesuatu yang sudah anda miliki hilang.
Pada dasarnya tidak ada peristiwa hilang atau kehilangan. Sesuatu yang ada dan real tidak akan meniada atau hilang.
Yang dianggap hilang atau kehilangan secara saintifik dan filosofis adalah transformasi atau perubahan bentuk dari sesuatu ada.
Ada beberapa macam kehilangan; kehilangan sesuatu yang sudah dimiliki, yang disebut kerugian. Ada 2 kerugian; material dan immaterial.
Kehilangan sesuatu yang belum dimiliki disebut kegagalan. Kegagalan pada dasarnya bukanlah kehilangan, karena ia tidak hilang.
Kegagalan pada dasarnya adalah tidak terhubungnya sesuatu yang diharapkan jadi sebab sesuatu lain yang diharapkan jadi akibat.
Kehilangan dapat ditafsirkan sebagai kerugian. Kerugian bermacam-macam; universal (menyeluruh) dan kerugian parsial (sebagian).
Kehilangan yang bermakna kerugian material adalah sesuatu yang paling ditakuti. Semua kerugian jenis ini dianggap bencana.
Kerugian immaterial berupa kekufuran dan kemaksiatan sering diabaikan bahkan sebagian tak menganggapnya sebagai kerugian.
Kehilangan yang bermakna kerugian yang paling ditakuti manusia adalah kematian (hilangnya nyawa atau berpisahanyaa raga dan jiwa).
Kehilangan terbesar bagi sebagian besar orang adalah sakit, yaitu hilangnya kesehatan. Penyakit pada dasarnya tidak real.
Penyakit juga pada dasarnya adalah disfungsi orangan tubuh. Ia dianggap bencana karena minimal mengakibatkan rasa nyeri dan kematian.
Kehilangan yang dihindari manusia adalah hilangnya penyuplai kebutuhan-kebutuhannya yang menjamin keselamatan dan kelanjutan hidupnya.
Yang juga dihindari adalah hilangnya penyuplai kebutuhan emosional seperti cinta, sayang dan sebagainya dan kebutuhan fisikal seperti makan , reproduksi dan sebagainya.
Wafatnya suami, istri, orangtua, anak, teman adalah hilangnya penyuplai kebutuhan emosional manusia. Karena itu ia merasa kehilangan.
Hilangnya calon sumber pemenuhan kebutuhan emosional seperti kekasih kadanga mengakibatkan rasa kehilangan besar karena harapan besar.
Putusnya hubungan dua manusia lawan jenis yang berenca saling memenuhi kebutuhan emisional dan fisikal dianggap kehilangan.
Terputusnya hubungan antar dua calon pasangan pada hakikatnya bukanlah kerugian. Malah boleh jadi ia adalah keuntungan bagi keduanya.
Ia merasa rugi bila level kesadaran eksistensinya menurun. Ia merasa gagal bila level tauhidnya tidak naik. Ia sedih karena itu.
Manusia dengan pandangan dunia Tauhid tidak sedih karena khilangan sesuatu yang bukan miliknya. Ia tak mau berebut dengan Pemilik Sejati.
Manusia yang punya kesadaran eksistensi tidak merasa kehilangan. Karena itu ia tidak merasa rugi dan gagal. Ia tidak sedih karena itu.