KEJUTAN-KEJUTAN TIMTENG

KEJUTAN-KEJUTAN TIMTENG
Photo by Unsplash.com

KEJUTAN-KEJUTAN TIMTENG

Uang, senjata dan strategi matang tak selalu menentukan pemenang dan pecundang.

Di Timur Tengah justru kejutan demi kejutan silih berganti.

1. Amerika mengagresi Irak dengan dalih membantu rakyat mengguling boneka yang dijadikan diktator, Saddam.

Setelah rezim sadis Saddam terjungkal, Amerika yang berencana menguasai Irak, diusir secara terhina oleh rakyat.

Pengaruh Iran meluas. Irak jadi sekutu Iran.

2. Amerika dan Israel serta sekutunya di Timteng terutama Saudi gelontor dana untuk menciptakan kelompok-kelompok bersenjata dari hampir seluruh dunia untuk menumbangkan Bashar Assad, satu-satunya pemimpin Arab yang menolak proposal "perdamaian" AS dan mendukung faksi-faksi militer Palestina. Hezbollah terjun ke arena dan membackup tentara Suriah.

Selama 5 tahun, Suriah yang diserbu dengan aneka strategi pengeroyokan politik, ekonomi dan media, tetap bertahan. AS dan sekutunya, terutama Saudi, panik dan kehabisan akal.

Saat akan melakukan agresi militer, tiba-tiba Rusia menyatakan dukungan penuh kepada Bashar. AS batal menyerang.

3. Saudi menyerang Yaman karena rakyat menolak rezim boneka Riyadh. Saudi menduga Yaman akan tamat dalam dua pekan. Tapi agresi biadab Saudi justru memperkuat nasionalisme dan persatuan rakyat serta membantu kemunculan pemimpin muda kharismatik dan berani.

Di bawah komando Houthi, Saudi justru kewalahan dan menanggung biaya besar yang mengakibatkan kehancuran ekonomi dalam negeri dan menciptakan keretakan dalam keluarga Saud.

4. Saudi yang lama pongah karena menikmati posisi sebagai pemimpin dunia Arab dan Islam tiba-tiba kehilangan sekutu penting sekaligus tetangga yang sangat kaya.

Qatar yang sebelumnya menjadi mitra kejahatan Saudi tiba-tiba membelot dan berbalik memojokkanya. Iran yang sebelumnya terkepung secara politik, tiba-tiba dapat sekutu baru, yaitu Qatar dan Turki, teman sejati Qatar.

5. Sejak beberapa tahun lalu Saudi selalu mencampuri urusan dalam negeri Lebanon dan berusaha memperlakukannya seperti salah satu provinsinya melalui anasir korup dan hipokrit dan kelompok-kelompok ekstremis takfiri.

Tapi rakyat Lebanon telah jatuh cinta kepada Hezbollah dan pemimpinnya, Sayed Hasan Nasrullah, yang telah menjadi garda pelindung dari agresi Israel. Hezbollah telah menjadi kekuatan sosial dan politik juga ekonomi terbesar di Lebanon.

Saudi ditolak mentah-mentah oleh rakyat Lebanon. Semua tipu muslihatnya melalui faksi Mostaqbal gagal total.

Michael Oun, jenderal maronit sekutu Hezbollah, terpilih sebagai presiden Lebanon setelah vakum hampir 1 tahun.

Lagi-lagi Saudi gulung tikar. Sekor sementara Saudi vs Iran 0 - 5.

Read more