KEKAGUMAN

KEKAGUMAN

Sebagian atau sebagian besar orang mengagumi seorang tokoh agung bukan karena ingin meniru dan meneladaninya tapi justru karena menganggap apa yang dilakukannya adalah sesuatu yang berisiko besar. Dia dikagumi karena pilihannya yang tak wajar menurut standar nilai umum.

Karena menganggapnya sebagai orang yang mau berkorban dan mengabaikan kenyamanan, termasuk kematian dalam perjuangan yang kebanyakan orang tak ingin melakukannya, dia dikagumi.

Kekaguman dan pengidolaan terhadap seorang tokoh agung sering kali hanya berupa pujian dan apresiasi atas aksinya yang dianggap berisiko dan penuh pengorbanan, tanpa diikuti oleh niat untuk meniru atau meneladani cara pandang dan gaya hidupnya yang tidak nyaman. Sebagian besar orang mungkin menyukai dan mengagumi tokoh agung atas pencapaiannya dan keteguhan semangatnya dalam menghadapi tantangan, tanpa benar-benar ingin mengikuti jejaknya secara langsung..

Salah satu penyebab kekaguman kepada tokoh agung tanpa kehendak menirunya adalah mindset dan anggapan bahwa tokoh agung, seperti SHN dan Soleimani, adalah pemimpin. Padahal dia mestinya dipandang sebagai pengikut teladan, karena hanya Nabi dan manusia suci yang merupakan pemimpin sejati, sedangkan para tokoh agung di bawahnya, meski secara gradual merupakan pemimpin, pada hakikatnya bukanlah pemimpin sejati.

Dengan memandang tokoh agung dan pahlawan besar seperti SHN sebagai pengikut, sosoknya terasa lebih dekat untuk ditiru. Seagung itu sosok SHN yang fantastis, dia selalu menegaskan bahwa dirinya adalah pengikut figur yang karena otoritas vertikalnya dia patuh tanpa tapi dan lebur dalam totalitas komitmen.

Read more