KELAHIRAN WAHYU

KELAHIRAN WAHYU

Sebenarnya memperingati kelahiran, kiprah dan kematian Nabi termulia dan manusia-manusia suci adalah membincangkan wahyu Tuhan.

Karen ilmu Tuhan adalah zatNya dan karena zatNya adalah eksistensiNya, maka ia mutlak dalam ketunggalan atau ahadiyahNya.

Ketika ilmu Tuhan disebarkan, maka ia mengalami gradasi ke level keragaman azali sebagai bisikan. Itulah wahyu.

Wahyu pada tahap azalinya adalah ilmu Tuhan yang tak lain adalah sifatNya yang pada tahap azalinya, adalah zatNya.

Ketika ilmuNya dibisikkan, ia menjadi wahyu. Tuhan berimanensi dengan wahyu suciNya lalu hadirlah sebagai ajaran.

Karena Allah adalah Yang Esa sebagai Suci, maka ajaranNya tak terpisah dari eksistensi dan Zatnya, bahkan secara konseptual, ajaranNya adalah diriNya.

Karena ajaran Tuhan adalah eksistensiNya, maka ilmu Tuhan maka entitas yang menjadi form atau morph dan aktualitas i ajaranNya secara gradual tak terpisah dari eksistensi dan kesucian serta kemutlakannya.

Karena itu, ketika membncangkan Muhammad dan manusia-manusia suci, dari kelahiran lalu kehidupan hingga kematiannya, maka yang menjadi epicentrumnya adalah eksistensi Tuhan yang transenden dan immanen.

Read more