"KELAS KEMENYEK" ANTI PERANG

"KELAS KEMENYEK" ANTI PERANG
Photo by Unsplash.com

Salah satu agenda licik Barat dalam melestarikan cengkraman hegemoninya adalah menciptakan polemik internal dalam masyarakat terjajah melalui penyebaran popaganda anti perang dan cinta damai yang sekilas sangat mempesona bagi lapisan tertentu yang merasa cukup cerdas dan beradab.

Propaganda ini bertujuan pelemahan spirit resistensi dalam masyarakat terjajah dengan dalih bahwa semua konflik hanyalah strategi marketing industri senjata.

Opini ini disemburkan oleh filsuf zionis yang diagungkan oleh Barat Yuval Noah Harari dan sejarawan berdarah Yahudi Bernard Lewis. Karena pandangan mereka terkesan jauh dari tendensi politik pro zionisme, banyak orang yang merasa beradab menjadikannya sebagai landasan sikapnya .

Pandangan-pandanganya berbasis pada penafian nilai-nilai transenden di balik semua konflik dan doktrin yang menetapkan bahwa kesejahteraan dan ketentraman adalah ciri masyarakat beradab.

Opini ini mengulang kesuksesan Amerika pada masa perbudakan pra Lincoln yang menciptakan dua kelompok budak, yaitu budak ladangan yang dieksploitasi dalam industri pertambangan dan budak rumahan yang agak dimanusiakan demi menjadi centeng juga algojo yang menyiksa para budak ladang yang resisten dan mencoba untuk merdeka.

Read more