Ia berasal dari kata عصم yang berarti menjaga. Ashim berarti penjaga. Ma’shum berarti terjaga. Ishmah adalah proteksi atau konservasi.
Ia adalah janji Allah atas setiap manusia yang menaati perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan Ia adalah keniscayaan dari ketaatan.
Ia sering kali disalahpahami sebagai doktrin pemberian hak istimewa tanpa memperhatikan asas kompetensi dan alasan rasional tekstual.
Ia adalah produk pemgetahuan, yang bisa dilukiskan sebagai software yang berfungsi sebagai OS atau program yang dijalankan diatas OS dalam diri.
Ada 2 macam kemaksuman; mutlak & nisbi. Kemaksuman mutlak bersifat hudhuri seperti OS. Sedangkan yang nisbi bersifat hushuli seperti program proteksi.
Ia adalah karakter yang dibentuk pengetahuan representatif tentang relasi kausal antar fenomena seperti listrik tegangan tinggi dengan kesetrum.
Definisi kemaksuman ini mencakup semua pengetahuan aksiomatis. Setiap orang memiliki kemaksuman dengan objek terbatas dengan derajat bervariasi.
Definisi lain, ia adalah karakter yang dibentuk oleh kesadaran intuitif (pengetahuan presentif) tentang relasi eksistensial setiap entitas.
Kemaksuman intuitif adalah produk pengetahuan eksistensial yang mengarahkan diri untuk tidak melakukan sesuatu yang negatif (yang tiada).
Kemaksuman mutlak adalah hasil pencerahan dari Yang mahamutlak karena fungsi mediasi antara Tuhan dan manusia dengan kemampuan proteksi tertinggi.
Nabi, imam dan para mistikus agung adalah manusia-manusia : yang menempati level-level kemaksuman karena telah menyingkap hijab-hijab imagi artificial.
Manusia maksum mutlak bukan tak bisa berbuat sesuatu yang negatif tapi karakter yang terbentuk karena kesadaran eksistensial menahannya.
Orang maksum tak menemukan manfaat dan kenikmatan di balik perbuatan negatif malah mampu melihat akibatnya secara intuitif.
Neraka bagi maksum dimulai saat perbuatan negatif dilakukan. Neraka adalah degragasi eksistensial. Siksa adalah lembah ketiadaan.
Manusia maksum adalah entitas yang mengalami rasa peleburan eksistensial. Soranga baginya adalah penafian diri di dalamNya.
Pahala bagi manusia maksum keterbebasan dari derita raga. Kenikmatan adalah perfeksi dalam kelana kesadaran menuju Sang Ultim.
Kemaksuman eksistensial mistik berbeda kualitas dengan kemaksuman eksistensial filosofis, yang mengungguli kemaksuman esensial.
Kemaksuman melahirkan trust dengan kadar yang berbeda-beda. Tanpa asuransi mutlak keselamatan hati, trust kepada pemandu kebenaran jadi nihil.