Kemerdekaan sejati patut dirayakan ketika setiap warga bisa menikmati hak konstitusionalnya dan bebas dari diskrimanasi keyakinan dan asal usul. Tanpa itu, yang dirayakan hanyalah kemerdekaan sloganistik dan simbolik berupa pemasangan umbul-umbul pidato pejabat yang jadi klise, upacara, pesta dangdutan dan sebagainya.
Kemerdekaan sejati tak membenarkan penjajahan individu atas individu lain dan kelompok atas kelompok lain dalam satu bangsa.
Bila sebuah negara merdeka tak mesti bangsanya pun merdeka. Bangsa yang merdeka tak mengabaikan persekusi, intimidasi, agresi dan intoleransi atas nama jargon apapun.
Merdeka dalam pengertian holistik tak hanya bebas dari invasi militer sebuah negara tapi juga bebas dari klaim supremasi dan praktik pengucilan terhadap kelompok dalam satu bangsa.