KEPATUHAN TAK SELALU KUTLUS

KEPATUHAN TAK SELALU KUTLUS
Photo by Unsplash.com

Kultus adalah pengistimewaan yang tak istinewa atau perlakuan berlebihan kepada seseorang.

Tolok ukur berlebihan dan proporsional haruslah logis, impersonal dan permanen, bukan atas dasar interest personal, komunal, sektarian dan primordial.

Penghormatan besar atau perlakuan istimewa kepada seseorang tak selalu kultus.

Kadang justru perlakuan proporsional kepada seseorang terlihat (di mata orang lain yang tak menemukan alasan dalam benaknya untuk memperlakukannya seperti itu) sebagai berlebihan atau kultus.

Mestinya disebut berlebihan karena melebihi atau melampaui kapasitas dan hak penghormatan yang sesuai kapasitas, kiprah dan tanggungjawabnya.

Yang perlu dihindari adalah "memukul rata" dengan anggapan bahwa semua penghormatan dan kepatuhan atau keterikatan kepada seseorang atau keyakinan atau apapun sebagai kultus.

Dengan menjunjung toleransi masing-masing dari kita berhak untuk menetapkan standar penghormatan kepada figur, kepatuhan kepada keyakinan dan keterikatan kepada lembaga apapun tanpa mencemooh atau menggugat sikap orang lain.

Memang risiko kepatuhan dan keterikatan adalah berkurangnya kebebasan. Tapi kepatuhan yang rasional adalah buah kehendak dan kebebasan individual.

Read more