Saat melaksanakan tugas hidup, kadang kita berada dalam situasi dilematis yang mendesak kita untuk mengambil sebuah keputusan besar dengan segala implikasi dan konseuensi yang kita pertanggungjawabkan.
Beragam keputusan besar menjadi tonggak dan monumen dalam sejarah hidup kita masing-masing, mulai memutuskan untuk menentukan bidang ilmu yang akan kita pelajari, memutuskan untuk mengajak seseorang menjadi mitra dalam sebuah institusi mini bernama keluarga atau rumahtangga hingga menentukan atau memilih penyebab kematian kita masing-masing.
Sebelum mengambil keputusan besar, sebagian orang yang sangat berhati-hati melakukan sejumlah tindakan positif, seperti beristikharah dan berkonsultasi dengan orang-orang yang diyakini mampu memberikan saran jalan keluar sekaligus motivasi untuk memantapkan hatinya.
Disebutkan sebuah ucapan yang diyakini oleh sebagian orang sebagai hadis, “Orang yang beristikharah dan yang beristisyarah (meminta pendapat orang lain) tidak akan kecewa.“
Bila sudah menerima hasil istikharah dan sudah memperoleh masukan serta pertimbangan-pertimbangan, maka keputusan harus diambil dengan tawakal kepada Allah. Tawakkal berarti berserah kepadaNya dengan optimisme. “Bila sudah bertekad, maka serahkan kepada Allah.“(QS. Ali Imran: 159).