Saat dipanggil seseorang, tak hanya menoleh melainkan malah membalikkan seutuh tubuh menghadapnya. Saat berbincang dengan setiap orang, menanggapinya sepenuh hati hingga mereka merasa mendapat perlakuan khusus. Saat dihampiri seseorang, tidak duduk menanti, melainkan segera bangkit dan antusias menyambut. Saat menghadiri acara atau undangan, tidak meminta tempat khusus, melainkan duduk di
(Bagian Penutup : Apa yang Benar? ) Secara umum orang merasa bahwa tujuan pengetahuan adalah mencapai kebenaran, namun masalahnya tidak hanya sampai di situ saja. Ada banyak teori yang menawarkan parameter kebenaran. Teori Ketersambungan Menurut teori ini, pernyataan ditetapkan sebagai benar bila koheren atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Itulah
(Bagian 2 : yang Ilmiah, Yang Subjektif dan Yang Objektif) Karena objeknya mudah dikenali, sains disukai mayoritas umat manusia. Selanjutnya ia mendominasi dunia dan membangun peradaban manusia dengan teknologi. Filsafat tersingkir dan dianggap sebagai narasi aneh, rumit, tak nyata dan percuma. Selanjutnya ia hanya menjadi diskursus dan bahan literasi terbatas dalam
(Bagian 1 : yang Ada, Nyata, Real dan Pasti Benar) Kebenaran sering diucapkan, karena itulah muara semua klaim setiap individu manusia. "Benar" adalah kata sifat atau predikat (ejektif) yang disandangkan atas sesuatu. "Sesuatu" adalah apapun yang dipikirkan setiap manusia (atau yang tercetak dalam dirinya atau benaknya) saat