KETURUNAN BUKAN PRESTASI
Prestasi berasal dari bahasa Belanda yang berarti hasil dari usaha. Wanprestasi adalah antonimnya.
Terlahir dari rahim siapapun dan terhubung dalam garis keturunan dengan siapapun bukanlah ptestasi yang layak dibanggakan juga bukan wanprestasi yang pantas dicela.
Membanggakan garis keturunan siapapun, Nabi dan bukan, dengan tujuan menyombongkannya adalah sama-sama buruk.
Menghina garis keturunan siapapun, Nabi atau bukan, adalah lebih buruk dari membanggakannya.
Mengaku-mengaku sebagai keturunan Nabi atau garis keturunan siapapun (padahal bukan) adalah buruk.
Mendustakan keturunan Nabi atau keturunan siapapun (dengan tujuan menghinanya) adalah perbuatan yang lebih buruk dari mengaku-mengakunya.
Karena keturunan bukan prestasi, maka menyombongkannya adalah indikator zero prestasi. Tapi jangan lupa, menghina garis keturunan merupakan indikator syndrome dengki.Sombong adalah buruk. Dengki lebih buruk.
Terlahir dari rahim orang yang mulia (karena perilaku mulia yang melahirkan) atau terhubung dalam garis keturunan dengan orang istimewa (karena sumbangan moral, intelektual sosial figur yang menjadi induk keturunan) adalah karunia yang patut disyukuri dengan perilaku yang selaras dengan kemuliaan garis keturunan itu.
Terlahir dari rahim orang yang mulia (karena perilaku mulia yang melahirkan dan sumbangannya bagi umat manusia) atau terhubung dalam garis keturunan dengan orang istimewa karena sumbangan moral, intelektual dan sosial figur yang menjadi induk keturunan) adalah beban pertanggungjawaban yang harus dijaga dengan sumbangan moral, intelektual dan sosial pula.