Skip to main content

Kezaliman yang sering dilakukan namun diabaikan adalah sebagai berikut:

Menyuruh istri menuntut cerai (karena bosan atau ingin melepaskan diri dari tanggungjawab atau ingin kawin dengan wanita lain) sembari mempersiapkan alibi dan dalih “menjadi duda karena ditinggal istri”.

Membandingkan istri dengan wanita lain, apalagi merendahkannya di hadapannya dengan memuji wanita lain.

Sengaja menciptakan konflik dengan memancing amarah dan sikap frontal istri melalui dramatisasi kesalahan-kesalahan kecil yang dilukiskan sebagai pelangaran fatal demi melepaskan diri dari rasa bersalah bila meninggalkan dan menceraikannya dengan alasan “tidak hormat kepada suami”.

Menyuruh istri untuk terus melayani kebutuhan seksualnya dengan alasan kewajiban syar’i, tanpa memikirkan hak istri memenuhi kebutuhan seksualnya dan tanpa merasakan derita istri yang hanya diperlakukan sebagai subjek pemuas.

Memperlakukan istri sebagai beban tambahan, bukan sebagai orang yang rela mengurangi kebebasan dirinya demi menjadi istri, sehingga tidak sedikitpun ikut membela dan melindunginya saat berhadapan dengan masalah.

Memaksa istri menerima suami kawin lagi dengan menggunakan hukum primer poligami sebagai dalil tanpa memberikan hak kepada istri untuk mengutarakan keberatan terkait minimnya tanggungjawabnya (bukan keberatan terhadap hukum primer poligami).