Pergerakan intensif utusan Iran, Said Jalili antara Suriah dan Lebanon telah menimbulkan kekhawatiran pekembangan-perkembangan politik dan militer terutama di Lebanon Selatan yang merupakan basis Hizbullah, satu-satunya milisi yang telah mempecundangi Israel.
Sebagai reaksi atas pergerakan poros “opsi perlwanan” atau “segitiga anti kompromi” (Iran, Suriah dan Lebanon), Ehus Barack, Menteri Agresi Israel, memberikan pernyataan resmi. “Israel telah mempersiapkan antisipasi terhadap segala kemungkinan di perbatasan dengan Lebanon.” Demikian teks pidatonya yang dilaporkan oleh Aljazeera.
Sebuah berita membanggakan, dalam wawancara via telepon dengan Aljazeera, salah seorang pimpinan Hamas, Mushir Almishri, bahwa sejumlah tentara Israel telah tertawan dalam pertemouran sengit menjelang subuh. Sedangkan puluhan lainnya terluka dan binasa. Televisi Aljazeera menayangkan ambulan-ambulan Israel yang mengangkut sejumlah tentara Israel yang terluka. Semoga jumlahnya makin bertambah.
Pihak Israel sendiri berusaha menutupi fakta jumlah korban binasa dan luka tentaranya. Meski demikian, ia mengakui bahwa jumlah tentaranya yang luka mencapai angka 30.
Sementara itu Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran, Ayatullah Khamenei memerintahkan setiap Muslim untuk melakukan apa saja yang mungkin dilakukan demi menunjukkan perlwanan terhadap Israel dan dukungan untuk para pejuang di Gaza. “Siapa saja yang gugur dalam misi ini akan terhitung dalam list para syuhada Badr dan Uhud,” tegasnya sebagaimana dikutip televisi Alalam.