KILAS BALIK SEJARAH HIZBULLAH (2)

Sejak didirikan, organisasi ini telah berkembang. Di bawah SHN yang melanjutkan Sekjen Sayyid Abb@s Musawi yang gugur dalam mobil bersama keluarganya, Hzb membesar dan melakukan reformasi paradigma politik dari mindsst politik sektarian yang eksklusif ke ide politik partispatif yang inklusif. Hzb pun menjadi organisasi yang bercampur ke dalam strukur sosial Lebanon melalui pelayanan sosial dan partisipasi aktif dalam politik yang dinamis dan elastis, termasuk berkoalisi dengan faksi Kristen Maronit progresif sambil tetap melancarkan serangan perjuangan internasional dan operasi-operasi militer regional dengan misi perlawanan terhadap Istael.
Pada tahun 2006, pejuang Hizbullah menyergap patroli Israel dan menyandera dua tentara Israel dalam serangan lintas perbatasan. Hal itu memicu perang selama sebulan antara Hizbullah dan Israel yang berakhir seri, tetapi pemboman Israel mengakibatkan kerusakan luas di Lebanon selatan.
Pada akhirnya, pertempuran ini pun dimenangkan oleh Hizbullah. Dalam peristiwa pertempuran itu setidaknya sebanyak 1.200 orang di Lebanon, sebagian besar warga 158 warga Israel, dan sebagian besar tentara dari kedua belah pihak dinyatakan tewas.
Konflik senjata Istael vs Hzblh kerap terjadi, karena beberapa wilayah Lebanon di perbatasan masih diduduki.
7 Oktober 2023: Pejuang Hamas melancarkan serangan besar-besaran di wilayah selatan Palestina yang diduduki, menembakkan roket yang menyasar pemukiman di aea perbatasan, lebih dari 240 orang ditawan.
Pada hari yang sama, Pasukan Pendudukan Israel (IDF) melancarkan serangan udara yang menargetkan warga sipil, sekolah, dan rumah sakit di Jalur Gaza.
8 Oktober Hzblh menyerang dengan sejumlah drone ke beberapa kota Israel sebagai dukungan atas "Badai Aqsa" yang dilakukan Hamas sehari sebelumnya. Israel mulai kewalahan melindungi warga pendudukan dari serangan-serangan rutin itu.
11 Oktober 2023: Pimpinan Pendudukan Israel berjanji untuk membongkar kemampuan militer Hamas sebagai tanggapan atas serangan Badai Al-Aqsa tersebut.
13 Oktober 2023: Perintah evakuasi dikeluarkan kepada lebih dari 1 juta penduduk di Gaza utara, mendesak mereka untuk pindah ke selatan menjelang operasi militer yang intensif, ke apa yang disebut zona aman.
18 Oktober 2023: 11 hari setelah agresi, AS memveto resolusi Dewan Keamanan PBB untuk pertama kalinya dari empat resolusi, yang menyerukan gencatan senjata segera untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.
19 Oktober 2023: Sebuah kapal perang Angkatan Laut AS mencegat rudal dan pesawat nirawak yang ditembakkan dari Yaman melalui Laut Merah menuju wilayah Palestina yang diduduki. Kelompok Anaarallah di Yaman terus melancarkan serangan jarak jauh sporadis terhadap pendudukan Israel dan pengiriman barang di Laut Merah.
27 Oktober 2023: Pasukan pendudukan Israel memulai invasi darat ke Gaza, terlibat dalam pertempuran langsung dengan ll Hamas.
Pada 4 Desember, IOF melancarkan serangan darat pertamanya yang menargetkan wilayah selatan Gaza, memperluas operasi militernya.
Ketegangan di kawasan itu meningkat ketika kompleks kedutaan Iran di Damaskus diserang dalam serangan udara Israel pada tanggal 1 April, yang mengakibatkan tewasnya beberapa perwira, termasuk seorang jenderal terkemuka. Iran membalas dua minggu kemudian dengan meluncurkan ratusan rudal dan pesawat nirawak ke wilayah pendudukan Palestina.
Inisiatif Hzb untuk membuka front support Gaza dengan melakukan serangan-serangan dengan drone pembom dan rudal-rudal ke sejumlah kota dan pemukiman Israel dekat perbatasan dengan Lebanon sehari setelah serangan mengejutkan Hamas pada 7 Oktober 2023 silam memperluas ketegangan geopolitik di kawasan.
Ketegangan ini ditandai dengan terbentuknya kesatuan Front Resistensi yang terdiri atas Hamas sendiri dengan faksi-faksi bersenjatanya di Gaza dan sebagian Tepi Barat seperti Jenin, Hzb di Lebanon, Ansarallah di Yaman yang menyasar kapal-kapal yang melintas laut merah dari dan ke Israel juga menembakkan drone-drone pembom dan rudal-rudal hypersonic ke Israel, termasuk Tel Aviv, milisi-milisi pro muqawamah di Irak (yang terpisah dari Hashd Shabi setelah diintegrasikan ke institusi militer resmi Irak) yang rajin menembakkan drone-drone pembom ke datatan tinggi Golan di Suriah yang diduduki Israel, dan Iran sebagai episentrum yang menjadi magma gerakan militer terpadu ini.
Istael yang gagal menaklukkan Gaza selama setahun dan membebaskan para tentara Israel yang ditawan Hamas karena ketangguhan milisi-milisi bersenjata dan pecahnya konsentrasi akibat serangan militer dari tiga arah, Lebanan, Yaman, Irak dan Iran yang sempat menghujani Israel dengan lusinan rudal jarak jauh, mengurangi tekanan militer ke Gaza dan mengumumkan Lebanon Selatan sebagai target utama operasi militer.
Organisasi ini mengalami pukulan berat ketika 17 September 2024: ribuan perangkat komunikasi, yang sebagian besar digunakan oleh para anggotanya, meledak di berbagai wilayah Lebanon, menewaskan 39 orang dan melukai hampir 3.000 orang, banyak di antaranya warga sipil. Serangan itu belakangan diakui Israel.
28 September 2024: Serangan ratusan rudal menghantam gedung markaz Hzblh dan menewaskan SHN, bersama dengan para pemimpin senior Hzblh.
Pada Rabu, 27 November 2024 Israel dan Hizbullah Lebanon mulai menerapkan gencatan senjata , sebagai bagian dari kesepakatan yang diusulkan AS untuk gencatan senjata selama 60 hari guna mengakhiri permusuhan yang telah berlangsung selama lebih dari satu tahun. Sebagai bagian dari gencatan senjata, tentara Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian akan dikerahkan di Lebanon selatan saat tentara Israel menarik diri selama periode 60 hari, yang akan berakhir pada Januari 2025.
Sejak gencatan senjata diumumkan pada tanggal 27 November, tentara Israel telah melakukan total 325 pelanggaran, yang mengakibatkan 33 kematian dan 37 cedera. Israel meluncurkan serangan menargetkan wilayah Baalbek di timur Lebanon. Lebanon menyebut hal itu sebagai pelanggaran gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah.
Bersambung