Saat melihat beritanya di telivisi aljazeera semalam, saya benar-benar kaget sekaligus tertawa. Betapa para pemuka agama itu sangat bernafsu saling melemparkan bogem mentah.
Polisi Israel membubarkan tawuran yang melibatkan puluhan pendeta di Jerusalem, Minggu (9/11). Kejadian itu terjadi ketika puluhan pendeta dari kelompok Ortodoks Yunani dan Armenia menyiapkan upacara di tempat suci umat Kristen, Gereja Makam Kudus di Kota Tua, Jerusalem, Israel.
Perkelahian bermula ketika pendeta asal Armenia memimpin upacara untuk memperingati penemuan salip yang diyakini digunakan untuk menyalip Yesus. Menurut kantor berita AP, pendeta asal Yunani itu ingin salah satu wakil mereka terlibat dalam upacara itu. Sebab, mereka khawatir, pendeta asal Armenia akan mengabaikan penemuan sebuah bangunan tua yang diyakini sebagai makam Yesus.
Sayangnya, tidak ada kesepakatan di antara dua kelompok. Dan, ketika pendeta asal Armenia akan memulai upacara, pendeta asal Yunani berdiri dan mulai melepaskan pukulan. Terjadilan tawuran sengit.
“Kami tetap bertahan agar prosesi itu tidak berlangsung dan menegaskan bahwa mereka tidak berhak,” kata seorang pendeta muda Ortodoks Yunani dengan luka sobek di leher dan mata kirinya kepada AP. Juru bicara polisi Israel, Mickey Rosenfeld, mengatakan, sebagian besar pendeta mengalami luka dan memar. Polisi datang membubarkan perkelaihan. Dua pendeta ditahan, masing-masing dari kelompok itu.
Gereja Makam Kudus di Jerusalem dianggap sebagai tempat penyalipan dan kembangkitan Yesus. Rivalitas di antara sejumlah sekte berbeda sering memicu ketegangan di sana. (kompas/aljazeera)