Banyak orang menganggap 6 rukun iman yang populer di masyarakat sebagai “paket” dari langit yang jadi parameter tunggal dan final kemukminan.
Karena menduganya sebagai dasar semua muslim sejagat, tidak sedikit yang mengkafirkan kelompok yang berbeda konsep keimanan seperti menekan tombol.
Ia adalah konsep teologi Asyariyah yang disarikan dari riwayat melalui sanad yang diterimanya, yang berbeda dengan Mutazilah dan lainnya.
Bila konsep 6 rukun iman itu diterima mutlak, bubarlah mazhab-mazhab. Padahal karena perbedaan konsep tentang prinsip-prinsip iman inilah muncul mazhab-mazhab.
Setiap orang tidak menolak keimanan yang tertera dalam Quran tapi mazhab-mazhab berbeda tentang penentuan manakah yang jadi rukun-rukun dan mana yang bukan rukun.
Mazhab-mazhab teologi Sunni seperti Asyaariah, Mu’tazilah dan Ahlulhadis pun tidak seragam dalam isu-isu keyakinan, termasuk tentang format rukun-rukun iman.
Dalam Syi’ah pun konsep tentang format prinsip-prinsip keimanan, disebut Ushuluddin, juga tidak seragam bergantung metodologi yang dipilih.
Para malaikat, kitab-kitab suci dan para nabi wajib diimani karena tertera dalam Quran. Iman terhadap Quran otomatis menghimpun itu semua.
Iman kepada Quran pun merupakan produk iman kepada risalah dan kenabian Muhammad SAW. Menurut Syi’ah, nubuwah melahirkan iman kepada Quran.
Iman kepada Quran melahirkan iman terhadap semua yang tertera di dalamnya, bukan hanya malaikat-malaikat, kitab-kitab suci dan nabi-nabi Nubuwah saja yang layak menjadi rukun.
Ushuludin dalam Syi’ah, juga dalam Mu’tazilah, bersumber dari akal. Sumber keyakinan Kalam Asy’ari adalah teks suci. Ini jarang dipahami.
Rukun iman orisinal dan disepakati adalah Tauhid yang diringkas dalam syahadat Lailaha illallah. Inilah parameter tunggal kemukminan.
Ia adalah prinsip yang harus diutamakan dari semua perbedaan. Orang-orang yang mengkafirkan pengiman tauhid mengingkari posisi pentingnya.
Sedangkan iman kepada kenabian Muhammad bisa dianggap sebagai rukun orisinal dan tunggal Islam. Inilah kata kunci pemersatu Muslim.
Ikhtisarnya, rukun iman setiap mazhab punya metode penjabarannya, tapi semuanya bermuara kepada 2 prinsip tauhid dan kenabian/nubuwwah.