Skip to main content

Kontroversi “The Real President”

By December 1, 2008No Comments

Buya Syafii Maarif sering dipuji sebagai tokoh tegas dan anti korupsi. Tapi belakangan sebagian tulisan dan pernyataan-pernyataannya menimbulkan kontroversi.

Setelah menulis tentang kerusuhan Monas dengan menyelipkan sinisme rasis (yang akhirnya dianulirnya), kini pakar sejarah ini malah membuat pernyataan yang menurut banyak pengamat bernada “adu domba” karena menyebut Wakil Presiden, Jusuf Kala, sebagai The Real Preseident.

Salah satu dari sekian banyak tokoh yang menyesalkan pernaytaan tesebut adalah Akbar Tanjung. Menurut mantan Ketua DPR ini, pernyataan itu tidak relevan karena dapat menggangu hubungan kerja sama antara SBY dan JK.

“Pokoknya kita berpegang teguh pada konstitusi. Yang jadi presiden dalam hal itu adalah Pak SBY. Wakil presiden tentu tugasnya adalah membantu presiden. Jadi tidak betul kalau JK itu adalah the real president,” kata Akbar Tandjung, sebagaimana dikutip inilah.com

Menurutnya, pernyataan Syafii Maarif kurang bijak. Sebab, dapat menggangu hubungan kerjasama antara SBY dan JK .

“Wakil presiden dan menteri adalah pembantu presiden. Kalau semua berhasil maka itu adalah keberhasilan tim kepresidenan dibawah pimpinan SBY,”pungkasnya