Kunanti Isyarat-Mu (Mohon Doa 6)

Kunanti Isyarat-Mu (Mohon Doa 6)
Photo by Unsplash.com

852404hgy.jpg

Tuhanku, di penghujung malam ini saat aku duduk sambil menekan tombol-tombol keyboard adalah detik-detik yang cukup mendebarkan dan menggelisahkanku. Engkau tahu bahwa besok usiaku memasuki 41 (40) tahun. Aku tidak bergembira apalagi merayakannya, karena memang mestinya aku sedih telah melewatkan masa muda tanpa selembar catatan prestasi. Rintik hujan yang sesekali turun lalu berhenti adalah saksi bagaimana hamba-Mu sedang meratapi masa lalu dan mengkhawatirkan masa depan.

Tuhanku, aku tidak perlu mengeluhkan derita dan peristiwa-peristwa getir yang merundung diriku, saudara-saudara, ibuku dan keluargaku, karena Engkau tahu apa yang terjadi, karena di dalam altar wujud-Mu semua partikel, termasuk aku, bersemayam. Aku juga tidak perlu memberimu tahu karena itu sama dengan menganggapmu 'ketinggalan informasi'.

hazin2.jpg

Tuhanku, Engkau tahu dan dengar rintihan doa dan munajat yang meluncur dari bibir ibuku. Engkau juga pasti merekam lantunan ayat-ayat-Mu yang terus dipancarkan dari ponsel ibuku pada saat senggang apalagi saat menggelar sajadah tahajud. Betapa hambamu yang salehah itu sangat mendambakan mukjizatMu untuk segera mengganti kesedihan-kesedihannya dengan senyum bahagia.

Tuhanku, betatapapun kami, bukanlah orang-orang yang sangat bertakwa, namun Engkau tahu bahwa shalawat kepada nabi terbesar-Mu dan keluarganya selalu menjadi buah bibir kami. Adik-adikku, terutama dia, terlalu berharga dan terlalu muda untuk terkuras pikiran, perasaan dan waktunya menghadapi gelombang fitnah dan praduga salah akibat silau oleh gemerlap simbol kejernihan yang membungkus keculasan dan kezaliman yang menggulita. Engkau tahu, kebanyakan orang, bahkan yang semestinya berpikiran jernih, terlalu berat untuk mau melakukan klarifikasi atau sekadar mengambil sikap menimbang. Apa mau dikata, mereka tidak seperti Engkau. Engkau dengan mata-Mu yang mampu menembus segala ruang dan waktu, tahu bahwa kemanusiaan yang dicincang dan ada suara mazlum yang dibungkam. Lebih memilukan lagi, banyak mata yang berusaha pejam dan hati berlagak mati manakala harus menunjukkan sikap.

hazin1.jpg

Apa yang mesti dilakukan? Beri kami isyarat agar kami tidak kebingunan mengambil langkah? Kau bisa mengirimkannya melalui mimpi atau lainnya. Harus kuakui makin hari, bongkah beban itu makin berat menyumbat rongga dada. Ia juga rela membiarkan mata sngka buruk orang-orang, bahkan sahabat-sahabatnya, menghunjam ulu hatinya, tanpa sebait ucapan keluh atau protes. Apakah yang harus didukung dan dipercaya adalah orang yang berinisiatif membela diri dan melakukan serangakaian propaganda, meski akal sehat mampu membedakan mana bunga kesturi mana bunga bangkai. Tapi, apa mau dikata, alih-alih mendapat simpati, ia malah dihukum oleh opini umum, dipandang dengan sinis bagai orkestra kolosal, mengucilkannya bahkan enggan menyapanya. Dia tidak mengeluhkan sedkirnya orang yang mengundangnya, karena itu bukanlah prestasi, namun tugas yang mesti dilaksanakan bila menghampiri pundaknya.

Di ulang tahunku ini, aku ingin Engkau ambil kebahagiaanku dan berikankanlah kepadanya, juga kepada ibu kami yang –demi ZatMu, tidak semestinya diperlakukan secara keji oleh segerombolan manusia yang hanya punya satu modal; gertak, teror dan umbar kebencian.

Menjelang fase tua ini, aku mohon Engkau beri dia secercah harapan karena ia memiliki semua alasan untuk menjadi hambaMu yang berguna bagi agamaMu dan hamba-hambaMu. Betapa hatiku tersayat pilu saat melihatnya bermain dengan kedua putraku. Bibirku tersenyum namun hatiku terguncang dan pikiraku berkelanan membayangkan putra dan putrinya yang –demi kesombongan yang sia-saia- dipisahkan darinya.

Tuhanku, demi Engkau Yang Maha Adil, kami tahu bahwa sunnahMu berjalan sesuai dengan proses yang telah Engkau patenkan, bahwa tidak mungkin segala harapan kita bisa terwujud tanpa rangkaian sebab akibatnya. Namun, memberinya kesempatan dan harapan bukanlah permintaan yang menentang SunnahMu.

Karena itu, aku rela kehilangan apapun yang aku miliki sekarang dan mendatang andai itu menjadi syarat-Mu.

Tuhanku, demi surya Muhammad, purnama Zahra dan gemintang dua belas yang menghiasi angkasa alam ciptaanMu, lakukanlah apa yang baik.

Read more