Laskar 'Kebiadaban Religius'

Laskar 'Kebiadaban Religius'
Photo by Unsplash.com

Banyak orang karena cita-citanya menjadi tentara tak kesampaian akibat gagal lolos atau lainnya, mencoba mewujudkannya dalam kehidupan sipilnya dan berlagak jadi tentara bahkan lebih garang dari yang asli dan resmi. Ada sebutan khusus dalam psikologi untuk ini.

Beberapa hari lalu sekelompok orang yang merasa pasukan laskar melakukan penggerebekan, penganiayaan dan penyerangan terhadap sekelompok warga yang sedang melaksanakan hajatan jelang upacara nikah di kota Solo.

Las·kar n berarti tentara; kelompok serdadu; pasukan. Istilah laskar (dilafalkan pula sebagai lasykar dan alaskar) berasal dari kata al-askar, kata Arab untuk pengawal atau prajurit. Kata ini diserap dan diadaptasi oleh Portugis menjadi istilah lascarim, yang berarti milisi atau pelaut Asia, khususnya yang berasal dari negeri-negeri di sebelah timur Tanjung Harapan.

Umumnya dalam negara yang di dalamnya ada banyak milisi atau laskar yang berperilaku seperti militer berkedok agama, kedaerahan, kesukuan dan tendensi primordial lainnya, sebagai pendukung penguasa atau penentang, institusi formal pemerintahnya kurang berwibawa. Bahkan sangat mungkin main tentara-tentaraan ini adalah bagian dari agenda konspiratif.

Apapapun alasannya, aksi main hakim sendiri apalagi dilakukan oleh sekelompok orang yang merasa sebagai prajurit-prajurit sebuah laskar terhadap sekelompok warga sipil yang sedang melaksanakan hajatan bisa dianggap sebagai kudeta terhadap institusi keamanan dan ketertiban Negara. Pemerintah mestinya menetapkan intoleransi sebagai benih radikalisme dan terorisme.

Read more