LEBIH BAIK, BAIK DAN SEMOGA BAIK

LEBIH BAIK, BAIK DAN SEMOGA BAIK
Photo by Unsplash.com

Banyak orang rabun prioritas dan buta hierarki akibat tak memahami substansi nilai dan tak menangkap urgensi kesucian dalam beragama juga tak mampu memahami bahwa memperlakukan orang secara proporsional sesuai kapasitas dan capaiannya bukanlah menghinanya, bahkan menyamakannya dengan yang lebih unggul darinya adalah kezaliman. Banyak pula orang tak membedakan makna "suci" dengan "baik".

Orang yang pernah buruk karena syirik dan perbuatan buruk a) takkan pernah lebih baik dari yang tak pernah suci meski bisa menjadi baik, b) takkan pernah suci.

Orang yang tak suci lainnya tak boleh diikuti karena a) karena yang suci pasti baik dan lebih baik' b) karena mengikuti yang baik tapi tak suci berarti mengikuti yang tak suci, c) karena wajib mengikuti yang suci berarti mengikuti yang lebih baik, d) karena yang sudah dan telah berbuat buruk berpeluang menjadi buruk lagi, e) karena tak ada jaminan pasti bahwa yang telah berbuat buruk pasti telah menjadi baik, f) karena pada faktanya ada yang suci dan tak pernah syirik.

Mengikuti orang suci karena kesuciannya pasti membuatnya baik bahkan (bila tak pernah syirik) lebih baik dari yang pernah syirik.

Orang yang pernah syirik tak boleh diiikuti karena a) yang mengikutinya bisa lebih baik (bila tak pernah syirik) daripada yang diikuti, b) mengutamakan yang suci atas yang pernah tidak baik alias pernah syirik adalah perbuatan salah.

Andai tak ada yang suci, tak ada jaminan mutlak ajaran yang disampaikannya bebas dari kesalahan. Bila tak bebas dari kesalahan mutlak, tak layak dianut.

Andaikan tetap mempertahankan asumsi tak adanya orang suci, maka paling tidak, pembawa dan pengswal ajaran suci mesti lebih baik. Orang yang tak pernah berbuat buruk lebih baik dari yang pernah berbuat buruk. Orang yang tak pernah syirik lebih baik dari yang pernah syirik.

Memposisikan Ali AS sebagai pintu tunggal kota ilmu Nabi SAW karena kesuciannya dan tak mengikuti lainnya karena ketidaksuciannya a) tak berarti menghina yang tak diikuti, b) tak berarti memastikan yang tak diikuti sebagai tidak baik meski pasti takkan suci dan takkan sebaik yang suci.

Read more