Skip to main content

Saya mulai percaya bahwa medsos bukan tempat berbagi ilmu (hal-hal yang belum diketahui) tapi tempat berbagi hal-hal yang sama-sama telah diketahui atau disuka. Postingan mengharukan dan menggelikan disuka. Konten dan narasi yang mempekuat keberpihakan ideologis, politis dan ikatan primordial lainnya, meski diksinya rusak, tak rasional dan mengujar kebencian, digemari. Postingan tentang eksplorasi carawala pemikiran dilewati. Tulisan berisi ajakan berdonasi atau berkomitmen untuk sebuah kontribusi bersama diabaikan.

Orang yang memanjakan dirinya dengan hanya mengoleksi dan mengonsumsi info-info remeh yang menjadi pikiran dalam benaknya, menghindari info-info serius dan fundamental yang akan menjadi pikiran dalam benaknya.

Pikiran-pikiran serius yang kerap dihindari adalah masalah-masalah abstrak, universal, sistematis dan radikal yang sangat mungkin “mengusik” pikiran-pikiran ringan yang memuat gosip, ramalan, gaya hidup, hiburan, keharuan, kelucuan, angan-angan, fantasi, kebanggaan masa lalu, tips-tips kemudahan dan sebagainya.

Karena menjaga jarak dengan isu-isu serius demi mempertahankan kenyamanan, membenci pikiran-pikiran tentang isu serius dan gagasan abstrak yang menggugat apapun yang mengendap lama karena ketelanjuran. Pikiran-pikiran serius dihindari karena mengira tak bermanfaat bagi kehidupan keseharian dan menambah beban.

Pikiran-pikiran serius dihindari juga karena keengganan mengoleksi sejumlah kosakata yang tak diketahui atau istilah-istilah akademis yang dianggap terlalu rumit untuk dicerna dan tak mudah diingat. Padahal di dalamnya terdapat solusi bagi ragam persoalan hidup.