Memasuki hari ke18, beban malu Israel makin berat. Sudah banyak yang dipertaruhkan, terutama kecaman dunia, Israel mulai halalkan segala cara, termauk menghujani Gaza dengan senjata Kimia Fosfor yang terlarang.
Rezim Zionis Israel tengah melakukan uji coba senjata pemusnah massal terbaru dan terganas buatan Amerika di Gaza. Dokter Tanpa Batas Negara memperingatkan genosida dan tragedi kemanusiaan di Gaza setelah menyaksikan bekas terbakar yang mengerikan pada korban Gaza. Sebagaimana dilansir IRNA, para dokter yang berhasil memasuki Gaza guna mengobati korban mengatakan, kebanyakan kulit korban terkelupas akibat penggunaan senjata yang mengandung fosfor.
Zionis Israel demi menyempurnakan pembersihan etnis di Gaza menyerang seluruh daerah dengan bom fosfor. Bahkan apa saja yang terkena ledakan bom ini bila menyentuh badan manusia akan bereaksi seperti asid dan menyebabkan kulir terbakar hebat.
Profesor Christophe Oberlin, dokter berkebangsaan Perancis bersama satu kelompok dokter asing yang beberapa hari ditahan di perbatasan Mesir pada hari Senin berhasil melewati perbatasan dan dalam wawancaranya dengan wartawan media Perancis menyebut bom-bom Israel beberapa kali hampir mengenai mobil ambulans kami. Kelompok dokter asing yang berasal dari negara Perancis, Yunani dan Jerman ini berharap ditempatkan di rumah sakit milik Komite Palang Merah Internasional di kota Khan Younis. Demikian dikutip dari irib.
Sementara itu, kelompok Hamas terus melawan pasukan Israel. Pemimpin senior Hamas, Ismail Haniya, dalam pidatonya Senin kemarin mengatakan, “Saya mengatakan kepada orang-orang saya bahwa bersama Tuhan, kita semakin dekat dengan kemenangan. Darah berharga yang tumpah tidak akan sia-sia.”
Bersama dengan laporan adanya pertempuran hebat di wilayah Zeitoun, Gaza, tim medis Palestina, kemarin mengatakan bahwa setidaknya lima orang terbunuh dalam pertempuran tersebut. Berarti hingga saat ini, jumlah korban tewas menjadi 903 jiwa sejak serangan Israel mulai dilancarkan 27 Desember lalu.
Dari total jumlah tersebut, 45 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Sedangkan korban luka mencapai 3.700 orang.
Sementara itu, sejak 27 Desember 2008, 13 warga Israel, termasuk sepuluh tentara, tewas dalam operasi militer di Gaza dan dari serangan roket yang dilancarkan pejuang Hamas ke wilayah selatan Israel.
Senin kemarin, setidaknya 14 roket ditembakkan ke Sderot, Ofakim dan AshkelonIsrael di Israel, oleh para pejuang Hamas. Satu roket mendarat di sebuah rumah di Ashkelon, menimbulkan kerusakan tetapi tidak menyebabkan korban luka maupun tewas.
Perdana Menteri sah dan terpilih Palestina mengatakan bahwa dengan pertolongan Allah kemenangan telah dekat. Sebagaimana dilansir televisi al-Aqsha milik Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), Ismail Haniyah dalam pidatonya mengenai perang Gaza mengatakan, apa yang tengah terjadi di Gaza merupakan sebuah mukjizat dan para pahlawan Gaza secara heroik tetap kokoh melawan kejahatan musuh.
Haniyah menambahkan, sekalipun Rezim Zionis Israel melakukan kejahatannya di Gaza, namun perlu diketahui bahwa kami selalu bersama Allah dan dengan pertolongan-Nya kemenangan semakin dekat.