LUMPUR OBSESI

LUMPUR OBSESI
Photo by Unsplash.com

Banyak manusia yang lebih mengutamakan sesuatu yang bisa dibayangkannya ketimbang sesuatu yang bisa diraihnya.

Banyak manusia berusaha merawat dalam benaknya sesuatu yang hanya bisa dibayangkannya dengan menganggapnya nyata.

Banyak manusia meninggalkan apa yang terjangkau oleh tangannya dan mengejar apa yang hanya terjangkau oleh angannya.

Banyak manusia merawat sesuatu yang hanya bisa dibayangkannya bahkan kadang berusaha mengajak orang lain menganggapnya nyata.

Banyak manusia memperlakukan sesuatu tak nyata sebagai nyata hanya karena menghendakinya.

Kehendak takkan terwujud dengan hanya membayangkannya dan menganggapnya nyata.

Kehendak takkan terwujud dengan hanya membayangkannya dan menganggapnya nyata.

Mengelola kehendak dengan akal dan mengendalikan obsesi dengan norma adalah cermin kesadaran adanya Tuhan dalam setiap ruang hidup.

Banyak manusia sibuk memikirkan dan membayangkan tujuan dan mengabaikan sarana dan prosedur mencapainya.

Banyak manusia menikmati perjalanan menuju tujuan dan lupa tujuannya.

Hilangnya kesadaran tentang keterbatasan memancing manusia masuk ke dalam lautan lumpur kehendak yang terus mengisapnya.

Sadar akan keterbatasan kehendak dan aksi menghentikan gerak menuju fatamorgana.

Setiap orang tak suci mengalami fluktuasi kesadaran akan keterbatasan kehendak dan aksinya tapi kesempatan kembali selalu tersedia.

Read more