Skip to main content

Perhatian kepada shalat adalah satu prioritas pengikut jalan kesucian ini.

Dalam mazhab ini, shalat wajib yang terlewat wajib digadha’ sebagai “hutang yang wajib ditunaikan”. Bila ditinggalkan dengan sengaja, wajib dilakukan saat leluasa dan bertaubat.

Saking wajibnya qadha’, putra sulung wajib mengqadha’ shalat wajib yang ditinggalkan ayahnya yang wafat. Tentu anak lain atau istri atau siapapun dalam melakukan shalat qadha’ ganti.

Salah satu ciri kesejatian seseorang sebagai pengikut mazhab ini adalah melaksanakan shalat wajib harian pada waktunya.