Majalah ADIL: Jangan Biarkan Pekik Kejujuran itu Ditelan Bising..!
Sebuah majalah telah berlangsung dan telah turut meramaikan pasar media nasionaldalam kurun waktu hampir setahun setengah bernama ADIL.
Majalah yang sejak awal ingin memancarkan karakter dan pesan umum berupa: Jalan alternatif. Jalan yang dibangun dengan cara perlawanan (counter media)
Pertanyaanya melawan siapa dan dan hendak membela siapa?
Melawan setiap upaya pembiasan dan ketidakadilan pemberitaan terhadap dunia Islam yang selama ini selaluterkonsumsi dari satu jendela besar media mainstream barat yang secara konsisten menyimpan banyak propaganda dan sangat berbau konflik kepentingan.
Majalah ini juga berupaya melawan setiap upaya fundamentalisme yang berada di kiri (liberal Islam) dan kanan ( radikalisme dan Wahabisme Islam) tubuh sosiologis Islam di Indonesia sekarangini.
Selain itu majalah ADIL akan terus mewartakan pemberitaan dimana hak-hak publik terlanggar atau terhalangi pemenuhannya akibat kebijakan negara yang tidak sempurna atau dioperasionalkan oleh aparatur yang tercela.
Majalah ADIL benar-benar disiapkan dan dirawat bukan seperti kelaziman media Islam umumnya yang “panas”;berkobar-kobarmenghasut dan mencerca sesama Muslim dengan data dan fakta yang miskin dan logika yang cupet.
Para pengelola majalah ini ingin memulai jalan lain. Jalan yang bisa membawa penghormatan yang dalam dan menjadi lawan yang disegani. Tiada lain jalan itu kecuali menyebarkan mahakarya tulisan jurnalisitik yang dilandasi: logika, rasionalitas, sapaan spiritual, kecintaan yang dalam pada keadilan dan menyebarkan semangat Islam yang toleran. Menampilkan wajah Islam yang kokoh secara pemikiran, adil tetapi toleran dan merangkul di sisi lainnya.
Menjadi sebuah majalah yang bermutu dan melawan namun di saat yang populer dan profit taking bukanlah pekerjaan yang mudah. Merawat kualitas isi dan kualitas bisnis adalah pekerjaan rumah yang cukup berat belakangan ini.
Awaknya yang terdiri dari jurnalis-jurnalis muda dan idealis yang bekerja secara habis-habisan demi bertahannya sebuah media alternatif yang jujur dan kritis ini tentu memerlukan dukungan publik dari kolega, peminat, dan pembaca.
Majalah yang mencoba keluar dari mainstream ini membuka diri untuk bekerjasama secara professional dengan beragam cara, seperti membantu kami dengan menjadi pemasang iklan, menjadi pelanggan dan bahkan turut serta dalam pengelolaan.
Semoga peikik lengking kejujuran Majalah ADIL ini tidak lenyap oleh bising media yang mengabaikan etika, kebangsaan dan agama.