Manusia Terlalu Sibuk, 'Tuhan' pun Harus Online
Doa online kini berkembang pesat di antara warga Korea Selatan yang terlalu sibuk untuk menghadiri gereja atau kuil.
Koran lokal Chosun Ilbo mengungkap, sekitar 135 ribu orang per hari mendengarkan ceramah melalui situs gereja terbesar Korea Selatan, Yoido Full Gospel. Angka ini sangat tinggi jika dibandingkan sekitar 40 ribu hingga 50 ribu warga yang menghadiri pelayanan Minggu.
Media tersebut juga melaporkan jumlah situs keagamaan di portal Internet terbesar, Naver yang mengalami peningkatan. Situs gereja Kristen kini mencapai 5.394 situs, Katolik 815 situs dan Buddha 439 situs.
Menurut artis Lee Seong-Su, yang mengunjungi situs keagamaan setiap Minggu, mendengarkan ceramah melalui situs lebih menghemat waktu. Hal itu juga memungkinkan Lee untuk memilih ceramah yang ia kehendaki.
Bahkan, beberapa orang pemeluk Won Buddhism, yang merupakan agama asli Korea Selatan, memperingati kelahiran Buddha pun cukup dilakukan melalui Internet.
"Kenyataannya saat ini orang sudah terlalu sibuk untuk berkumpul di layanan gereja atau misa Minggu," ujar seorang pemuka agama setempat. Warga Korea itu menganggap Internet adalah media pengabar yang efektif.
Namun tak semua orang beranggapan sama. "Bagian penting dari aktivitas keagamaan adalah bertemu orang lain (secara fisik). Dan keselamatan ada dalam sebuah kuil, bukan di Internet," ujar seorang biksu Buddha.
Untuk diketahui, sekitar 70 persen warga Korea Selatan memiliki akses broadband. Negara tersebut juga memiliki populasi warga Kristen terbanyak di Asia Timur setelah Filipina. Demikian dikutip detikINET dari IOLTechnology, Rabu (detikInet).